 |
Ilustrasi oleh efila art (penulis blog artjoka) |
Ayo Kita Jaga Hutan dengan Adopsi Hutan Jaga hutan? adopsi hutan? apakah sih itu? Baiklah, saya coba berikan sedikit pembuka ya. Pernahkah kamu membayangkan jika suatu hari hutan di dunia ini hilang? gak terbayang? cobalah untuk membayangkannya, sudah terbayang apa yang akan terjadi?
Berbagai habitat flora dan fauna punah? betul
Cadangan oksigen sangat tipis? benar
Terjadi banjir dan bencana alam lainnya? benar.
Sudah terbayang bukan. Nah sekarang saya coba paparkan mengapa kita harus mulai peduli dari sekarang terhadap hutan dan melakukan aksi jag ahutan dengan adopsi hutan.
Saya dan Kecintaan Saya dengan Hutan
Saya sangat menyukai pohon. Saya sangat menyukai berdiri lalu memeluk pohon dan merasakan angin sejuk menerpa wajah saya sambil menatap pemandangan ranting dan dedaunan yang diterpa angin dari bawah.
Setiap pohon memiliki aroma khas sendiri yang keluar dari kulit batangnya. Bahkan, ilustrasi artikel dan header blog pribadi saya pun tidak lupa saya sertakan gambar pohon kesayangan saya. Saya bahkan pernah bercita - cita ingin bisa jaga hutan sebagai upaya saya dalam menyelamatkan hutan dari kepunahan.
Perkenalan pertama saya dengan hutan adalah, ketika saya memutuskan untuk bergabung dengan kegiatan ektrakulikuler Kimipala ( Kimia Pencinta Alam ) ketika saya SMA dulu. Kecintaan saya terhadap hutan tercurahan disana lewat berbagai kegiatan menjelajah beberapa hutan di beberapa pengunungan di Jawa Barat.
 |
Hutan Jayagiri |
Ada pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan ketika saya bergabung dengan Kimipala yaitu Ekspedisi ke Hutan Jayagiri Bandung.
Rute yang kami ambil berawal dari terminal Ledeng, melewati Parongpong dan kebun teh lalu menyusuri jalan setapak yang cukup panjang hingga akhirnya menuju hutan Jayagiri. Kami tiba malam hari dan segera mendirikan tenda. Saya berharap bisa terbangun keesokan harinya disambut matahari hangat di balik hutan pinus yang rindang.
Tetapi saya dikagetkan dengan pandangan yang menyayat hati keesokan harinya. Bukan jajaran pohon pinus yang saya temukan, tetapi bekas tebangan pohon yang cukup banyak.
Saya sedih bukan main, karena hamparan hutan gundulnya cukup luas. Saya sempat bertanya pada senior saya, kira-kira siapa yang menebang dan untuk alasan apa. Jawabannya singkat, dia tidak tahu. Tetapi ada kemungkinan besar oleh pihak pengembang pariwisata atau masyarakat sekitar yang menebang pohon untuk kehidupan sehari – hari mereka.
Saat itu saya tidak berpikir akan dampak besar dari ditebangnya puluhan pohon di Hutan Jayagiri, tetapi saya merasa sedih pohon – pohon ini di tebang sehingga musnah pula kehidupan yang menyertai pohon – pohon itu dimana pasti ada banyak habitat yang rusak dan hilang.
FUNGSI HUTAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Sudah tahukan kamu tentang fungsi Hutan dan manfaatnya terhadap kehidupan kita? Hutan, memiliki fungsi yang sangat penting terhadap keberadaan ekosistem yang ada di dalamnya. ekosistem ini memiliki fungsi yang penting diiantaranya adalah :
- Sebagai sumber penyedia air
- Menghasilkan oksigen
- Habitat aneka ragam flora dan fauna
- Mencegah terjadinya pemanasan global
Berbicara tentang fungsi hutan sebagai penghasil oksigen, tahukah kamu berapa jumlah oksigen yang dihasilkan oleh satu batang pohon?
Pohon yang memiliki tinggi 12 meter dan berat dua ton mampu menghasilkan 100 kg oksigen per tahun. Sementara manusia memerlukan 740 kg oksigen per tahun. Jadi, satu orang akan membutuhkan 8 pohon untuk bernafas sepanjang tahun. Lalu berapa Jumlah Pohon yang dibutuhkan oleh seluruh warga Indonesia agar bisa bernafas sepanjang tahun? Wah berat ya, tapi ini bisa di hitung.
Pada tahun 2019, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan sebanyak 267 juta jiwa , maka akan dibutuhkan pohon sebanyak 2.136.000.000 agar seluruh warga masyarakat indonesia bisa bermafas sepanjang tahun.
Banyak ya jumlah pohonnya. Nah, jumlah batang pohon yang banyak itu ternyata sama dengan hutan yang memiliki luas sekitar 854.400 hektare. Sementara itu, Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) KLHK, pada Tahun 2019 Indonesia memiliki luas hutan sebesar 94,1 juta hektare.
Jika melihat angka di atas, maka warga masyarakat Indonesia tidak perlu merasa khawatir akan kehabisan stok oksigen sepanjang tahun. Tapi, jangan merasa aman dulu dengan jumlah angka luas hutan yang dimiliki oleh Indonesia, mengapa? Karena ada permasalahan yang cukup penting yang jika diabaikan akan menyebabkan hilangnya hutan di seluruh Indonesia.
PERMASALAHAN HUTAN DI INDONESIA
Hutan Jayagiri ternyata memiliki peranan yang cukup penting terkait pasokan sumber air bagi warga wilayah cekungan Bandung, yaitu sekitar 60 persen. Bukan hanya hutan Jayagiri, tetapi keberadaan hutan lain yang mengelilingi Cekungan Bandung juga memiliki fungsi penting yang sama terhadap ketersediaan air, pelestarian flora dan fauna, penyerapan karbon kota dan penghasil oksigen. Ironisnya, Bukan hanya hutan - hutan tersebut saja yang mengalami alih fungsi lahan, tetapi juga Cekungan Bandung itu sendiri .
 |
Cekungan Bandung, Photo milik Bale Bandung
|
 |
cekungan lembang. photo milik Dinas Bina Marga dan Pemukiman |
Cekungan Bandung, merupakan wilayah di sekitar kaki Gunung Tangkuban Perahu yang memiliki topografi berbentuk cekungan dan memiliki luas sekitar 343.087 hektar. Wilayah ini membentang secara horizontal sepanjang 40 km yang dimulai dari Nagreg - Ujungberung di sebelah timur Hingga ke Padalarang di sebelah barat. Jadi, bisa dikatakan Cekungan Bandung merupakan wilayah Bandung Raya.
Pada saat ini, hutan - hutan di sekitar wilayah cekungan Bandung mengalami deforestasi akibat penebangan pohon secara ilegal sehingga, banjir di hilir kota Bandung tidak bisa di hindari. Wilayah Soreang, Cibaduyut dan Baleendah buktinya. Ketiga wilayah ini selalu menjadi langganan banjir di setiap musing penghujan datang.
Alih fungsi lahan memang sulit dihindari mengingat semakin pesatnya pembangunan infrastuktur pemukiman dan pariwisata. Namun jika alih fungsi lahan ini dibiarkan tak terkendali, maka Kondisi cadangan air akan berkurang.
Mengapa? Karena air hujan yang turun hanya akan menjadi air limpasan yang mengalir begitu saja di permukaan tanah tanpa diserap oleh tanah dan mengalir ke sungai atau menyebabkan banjir seperti di tiga wilayah Bandung selatan tersebut diatas.
Permasalahan yang dialami oleh Hutan Jayagiri dan hutan - hutan di sekitar kawasan cekungan Bandung juga dialami oleh hutan di Indonesia. Deforestasi yang diakibatkan oleh alih fungsi lahan kawasan hutan menjadi kawasan pemukiman dan wisata atau industri telah menjadi mimpi buruk bagi nasib hutan – hutan di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data dari Forest Watch Indonesia, dalam kurun rentang waktu tahun 2013 hingga 2017 ( 4 tahun ) hutan di Indonesia telah mengalami deforestasi sebesar 5,7 juta hektare. Itu artinya, Hutan di Indonesia mengalami deforestasi sekitar 1,4 juta hektare setiap tahunnya. Maka, akan dibutuhkan waktu kurang dari 70 tahun hingga seluruh hutan di Indonesia habis akibat deforestasi.
Wow bukan! Lantas, Masihkah kita berfikir masih aman dan dapat bernafas lega sambil rebahan ? Masih mengira kalau hutan Indonesia masih rimbun dan luas? Itu ada datanya lho, kurang dari 70 tahun hutan kita akan menghilang jika di biarkan.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan dalam upaya jaga Hutan? Pertanyaan yang bagus!
LANGKAH NYATA DALAM USAHA JAGA HUTAN
Perubahan menuju perbaikan memang perlu dilakukan. Jangan membayangkan hal yang besar dahulu karena kita tidak tergabung dalam kelompok pahlawan super. Untuk membantu usaha pelestarian dan jaga hutan, kita bisa melakukan beberapa hal seperti dibawah ini :
1. Gabung Komunitas peduli hutan dan lingkungan
Ada banyak komunitas peduli hutan dan lingkungan di Indonesia. Tetapi tentu tidak mungkin kan kalau kita gabung ke seluruh komunitas itu. Kita bisa bergabung dengan komunitas peduli lingkungan yang dekat dengan lingkungan rumah kita. Misalkan, CommuniTree, WALHI , greenpeace atau WWF. Kalau kamu berdomisili di Bandung seperti saya, bisa tuh gabung dengan WALHI, Peduli Ciptaan Indonesia (PCI) atau Bandung Share to Care.
2. Menjadikan Zero Waste sebagai pola hidup yang baru
Secara sederhana, Zero waste merupakan pemahaman yang dijadikan sebagai gaya hidup dimana kita sebisa mungkin mengurangi sampah dalam kehidupan sehari-hari dan menggunaan prinsip 3R ( Reduce, Reuse, Recycle) .
Jika gaya hidup ini dirasa masih terasa agak berat, coba lakukan satu hal kecil saja yaitu kurangi penggunaan tisu dan bijak dalam menggunakan kertas.
Mengapa? Karena kedua produk tersebut berbahan dasar dari kulit batang pohon. Jadi sudah terbayang kan? Jadi mulai dari sekarang, kalau kamu rajin nangis sambil nonton drakor jangan gunakan tisu lagi. Tapi gunakan sapu tangan ya.
3. Jangan tebang pohon di depan rumah
Rumah memang akan terlihat kusam dan seram kalau ada pohon besar di depan rumah. Tetapi jangan salah, ada satu pohon depan rumah bisa memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penurunan suhu ruangan didalam rumah. Sehingga, penggunaan AC atau kipas angin bisa berkurang terlebih di musim panas.
Agar rumah tidak terlihat seram dengan adanya pohon depan rumah, kamu bisa mengecat rumahmu dengan warna cerah dan membuat taman indah di sekitar pohon. Dijamin, rumahmu akan terlihat cantik dan tidak seram.
Tiga langkah dalam upaya nyata Jaga Hutan di atas Mudahkan? Tetapi jika tiga langkah di atas masih di rasa terlalu berat, masih ada satu hal lagi yang bisa kamu lakukan dalam rangka ikut menyelamatkan, jaga hutan dan melestarikan nya. Yaitu hanya dengan menyiapkan keikhlasan hati untuk sedekah dan mendownload aplikasi KITABISA . Lho kok bisa? Gimana caranya? Caranya yaitu dengan adopsi hutan.
ADOPSI HUTAN
Akhirnya Indonesia kini memiliki hari hutan Indonesia, yang dirayakan pada tanggal 7 Agustus 2020. Dalam rangka perayaan, terdapat 100 organisasi dan komunitas bekerjasama merayakan Hari Hutan Indonesia pada 7 Agustus 2020 yang dilakukan secara virtual di Youtube. Berbagai kegiatan seni pun digelar. Peringatan Hari Hutan Indonesia ini terwujud bukan dalam waktu singkat, tetapi melalui petisi yang dimulai sejak tahun 2017 melalui Change.org
Tanggal 7 Agustus pada akhirnya dipilih sebagai Hari Hutan Indonesia karena tepat satu tahun yang lalu pada tanggal yang sama, secara permanen Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2019 mengenai Penghentian Pemberian izin baru dan penyempurnaan tata kelola hutan primer dan lahan gambut akhirnya disahkan oleh Presiden Jokowi. Melalui perayaan Hari Hutan Indonesia ini, di harapkan warga masyarakat Indonesia dan pemerintah selalu ingat akan pentingnya keberadaan hutan.
Selain perayaan yang diselengarakan secara virtual, ada satu lagi rangkaian perayaan Hari Hutan Indonesia yang digelar, yaitu program Adopsi Hutan.
Adopsi hutan? Apa itu ?
Adopsi hutan adalah gerakan gotong royong untuk menjaga hutan yang masih ada. Apa saja yang dijaga? yaitu mulai dari pohon tegaknya, flora eksotisnya, Fauna yang beraneka ragam serta keanekaragaman hayati lain di dalamnya. Melalui adopsi hutan, siapa pun dan di mana pun berada, bisa terhubung secara langsung dengan ekosistem hutan beserta para penjaganya hutan yang selalu setia jaga hutan setiap saat melalui program donasi Adopsi Hutan.
Tugas jaga hutan ini tidak mudah lho, kamu harus paham dan tahu betul seluk beluk hutan yang kamu jaga. Dibutuhkan lebih dari sekedar kemauan, tapi tekad kuat dan tentu saja, rasa peduli terhadap hutan yang tinggi.
Jadi, menjadi orang yang tugasnya jaga hutan cukup berat sehingga sudah selayaknya kita bantu dan dukung melalui program DONASI terhadap program ADOPSI HUTAN. Pengumpulan dana untuk Adopsi Hutan ini dilakukan melalui aplikasi kitabisa.
CARA ADOPSI HUTAN
Cara Adopsi Hutan ini sangat mudah, caranya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan saldo di rekeningmu, bisa BANK ataupun Aplikasi pembayaran elektronik
2. Donwload aplikasi Kitabisa melalu App Playstore
3. Daftar menggunakan alamat e-mail atau gmail mu di aplikasi Kitabisa
4. Cari program ADOPSI HUTAN di menu pencarian donasi
5. Setelah bertemu dengan program donasi Adopsi Hutan, kamu bisa melakukan Donasi dan pembyaran donasi.
Agar lebih mudah, kamu bisa melihat video berikut ini.
KEMANAKAH DONASI ADOPSI HUTAN MENGALIR
Uang yang kamu donasikan ke program donasi ADOPSI HUTAN akan disalurkan kepada lembaga masyarakat yang berada di lingkungan kawasan hutan Iindonesia untuk kegiatan patroli hutan desa/adat, modal wirausaha produksi hasil hutan non-kayu dan klinik kesehatan warga. Adapun para pengelola Adopsi Hutan yang akan di bantu adalah sebagai berikut :
1. Forum Konservasi Leuser ( FKL) di Aceh
2. Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI di Sumatera Barat, Jambi, dan Bengkulu
3. Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) di Kalimantan Barat
4. PROFAUNA Indonesia di Kalimantan Timur dan Jawa Timur.
 |
Ilustrasi oleh efila art (penulis blog artjoka) |
Nah, sudah paham kan sekarang ya soal pentingnya menjaga hutan? karena ternyata hutan besar sekali manfaatnya terhadap kelangsungan hidup manusia terutama ketersediaan oksigen. Gak mau kan cadangan oksigen kita habis hanya karena kerakusan kita sendiri terhadap alih fungsi lahan? jadi, Ayo kita bersama - sama jaga hutan melalui program donasi Adopsi Hutan melalui aplikasi kitabisa.