IndiHome dan Perkembangan Musik Indie di Era Digital Culture


IndiHome dan Perkembangan Musik Indie di Era Digital Culture
( Foto akun instagram UTBBYS)



“ Menikmati pagi, sore dan malam,
Secangkir kopi panas, santai tanpa batas,
Lalu ada Sir Dandy bernyanyi,
Mocca kembali lagi Musik indie di TV “
………..

Lirik lagu diatas merupakan penggalan lagu hits musisi indie Endah & Rhesa berjudul "liburan indie".

Lirik lagu yang pas banget mewakili harapan musisi Indie untuk tampil di TV. Karena musik Indie kerap termarjinalkan karena karakternya yang anti mainstream, memiliki aransemen musik cenderung tidak pasaran dan visual personal yang tidak biasa. Tidak banyak orang yang tahu apalagi melirik musik indie. Eksistensi musik indie seakan ada tapi tiada.

Tapi itu dulu,

Sekarang musik indie mulai banyak dikenal masyarakat luas dan punya kesempatan sukses yang sama dengan musisi besutan record label major. Digital culture sedikit banyak berkontribusi terhadap perkembangan musik indie di Indonesia saat ini. Hal ini tidak lepas dari peran serta IndiHome sebagai Internetnya Indonesia yang menjadi pilar terwujudnya digital culture.

Peranan IndiHome di Era Digital Culture


Digital Culture di definisikan sebagai Pola budaya baru dimana teknologi dan internet membentuk cara manusia berinteraksi, berperilaku, berpikir dan berkomunikasi dalam lingkungan masyarakat ( cakrawala.co.id). IndiHome dari Telkom Indonesia pun hadir sebagai bagian dari pilar terbentuknya digital culture. 

Mengapa ?

Karena sejak kemunculannya pada tahun 1965, Telkom Indonesia bertransformasi menjadi digital telco. Transformasi ini berfokus pada digital connectivity, digital platform dan digital services (cnbc.com).

digital transformasi telkom indonesia
Digital transformasi Telkom Indonesia 



Dalam upaya mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2006 Telkom Indonesia mengeluarkan  Speedy Broadband sebagai inovasi digital berbasis internet. Lalu pada tahun 2015 Speedy diganti oleh IndiHome.

Peralihan dari Speedy ke IndiHome bukan tanpa alasan, melainkan sebagai wujud realisasi transformasi digital yang dilakukan Telkomsel Indonesia. Transformasi tersebut dilakukan untuk mendukung aktivitas tanpa batas masyarakat di era digital culture.

Speedy adalah penyedia jasa Internet yang dimiliki oleh Telkom Indonesia berbasis teknologi akses asymmetric digital subscriber line (ADSL) dan gigabit passive optical network (GPON) dengan menggunakan jaringan fiber optik sampai ke rumah atau Fiber to the home (FTTH).

Untuk mendapatkan akses internet, Speedy menggunakan saluran telepon untuk menelepon sekaligus mendapat mengakses Internet dimana pelanggan harus menggunakan splitter yang dapat memisahkan saluran telepon dan saluran modem. ( Wikpedia)

Di kutip dari Wikepedia, Speedy memiliki kemampuan dalam meningkatan kecepatan akses internet hingga mencapai 5000 Kbps atau setara dengan 5 Mbps dengan paket kuota Unlimited. Selain itu, Speedy juga memiliki beberapa kelebihan di antaranya:

  • High-Speed Internet
  • Akses LAN (SOHO dan Teleworking)
  • Broadcast TV
  • Distance Learning
  • Home Shooping
  • Video Conference
  • Video Demand

Speedy memang cukup terkenal sebagai provider internetnya Indonesia pada masanya. Saya jadi teringat pernah mengantar teman saya untuk membayar tagihan telepon rumah di temani teman saya yang juga hendak membayar tagihan Speedy. Kalau tidak salah sekitar tahun 2008 silam.

Lokasi cabang Telkom Indonesia yang saya kunjungi berada di Plasa Telkom Digital Supratman Jl. Supratman No.62, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40122.

Saya yang waktu itu belum memiliki jaringan internet dirumah, tertarik untuk memasang Speedy. Teman saya cerita banyak hal tentang manfaat internet yang diberikan oleh Speedy, salah satunya adalah mudahnya mendapat informasi musik dan musisi indie. Saya pun mengajukan pemasangan Speedy kepada ayah saya dan tidak lama kemudian, terpasanglah Speedy dirumah saya, duuuhh senangnya! hehehe.

Akan tetapi meski Speedy memiliki akses jaringan yang sangat kuat dan stabil, Speedy juga memiliki kekurangan.

Speedy menggunakan teknologi yang mengandalkan jaringan telepon tertentu. Sehingga untuk memperoleh koneksi ADSL dibutuhkan kualitas jaringan telepon yang baik dan stabil . Bukan hanya itu, pelanggan juga harus memiliki alat digital subscriber line access multiplexer (DSLAM) yang diperoleh di Sentra Telepon Otomatis (STO) seluruh Indonesia dan Optical Line Terminal yang akan diperoleh di STO seluruh Indonesia ( Wikipedia).


transformasi speedy menjadi IndiHome
Transformasi speedy menjadi IndiHome



Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan akses dan koneksi jaringan internet yang lebih baik maka Telkom Indonesia menghentikan operasional Speedy dan diganti IndiHome pada tahun 2015 . Hal ini dilakukan karena kebutuhan internet dan perkembangan teknologi yang semakin pesat. 

Seluruh pelanggan Speedy pun disarankan untuk pindah menggunakan layanan IndiHome. Untuk pelanggan yang belum pindah jaringan dari Speedy ke IndiHome, Telkom Indonesia masih mempertahankan jaringan kabel tembaga yang sudah ada agar pelanggan lama masih bisa mendapat akses internetnya Indonesia tanpa batas.

Lantas apa kelebihan IndiHome dibandingkan Speedy?

Di kutip dari situs indihomejogjakarta.com, IndiHome memiliki teknologi Fiber dengan kelebihan fitur sebagai berikut :

1. Jaringan Internet, Cepat, Stabil dan Kuat

Jaringan On Fiber sebagai media penghantar internet memiliki jaringan yang lebih cepat, stabil dan kuat pada saat cuaca buruk. Jaringan On Fiber memiki akses internet dengan kecepatan 10 Mbps hingga 100 Mbps atau setara 1 Gbps. IndiHome sendiri memiliki kecepatan Internet unlimited hingga 300 Mbps. Layanan on fiber pada IndiHome menyediakan 3 produk utamanya, yaitu :

  1. Internet on Fiber
  2. Usee TV atau TV interaktif
  3. Telpon rumah

Ketiga produk utama IndiHome tersedia dalam layananan paket internetnya Indonesia IndiHome yaitu :

  1. Paket Indihome TriplePlay (Internet, Usse Tv, dan Telepon)
  2. Paket Indihome DualPlay (Internet dan Usee Tv/Telpon)
  3. Paket Indihome SinglePlay (Internet dan telpon rumah)

paket layanan IndiHome
Paket layanan IndiHome



2. Jangkauan Internet IndiHome Lebih Luas


IndiHome kini sudah melayani kebutuhan koneksi internet masyarakat Indonesia  di enam puluh pelosok Indonesia. Selain itu, IndiHome juga telah membangun infrastruktur layanan Fiber To The Home (FTTH) serta menyiapkan puluhan juta tiang baru port Optical Distribution Point (ODP) untuk pembangunan hingga tahun 2024 (telkom.co.id)


Bagaimana jika di wilayah kita belum ada jaringan optik atau ODP IndiHome? 

Jangan khawatir, kamu bisa melakukan langkah ini untuk mendapatkan layanan IndiHome, yaitu :

  1. Pengajuan kolektif ke plaza Telkom Indonesia ( pengajuan bisa bersama - sama dengan tetangga dan RT atau RW setempat )
  2. Pengajuan perluasan area meneggunakan fitur vote Indihome melalui vote.indihome.co.id
  3. Layanan Indihome Direct to Home dan Indihome Sky dengan membuat pengajuan layanan tersebut ke Plasa Telkom Indonesia.

Waahh, banyak sekali ya kelebihan, fitur dan paket layanan IndiHome. Kamu tertarik berlangganan IndiHome? saya sih tertarik, hehehe. Kita bisa menikmati layanan produk paket internet IndiHome dengan cara Mengunjungi Plasa Telkom Indonesia atau Daftar Melalui Aplikasi MyIndihome. Caranya ternyata mudah ya.

Melihat fitur layanan paket dan kelebihan IndiHome diatas, saya rasa IndiHome bisa dikatakan sebagai provider internetnya Indonesia yang terbaik. Dengan IndiHome, musisi indie dapat beradaptasi melewati masa transisi budaya, memanfaatkan teknologi internet tanpa batas untuk pendistribusian karya, promosi dengan memanfaatkan sosial media dan web streaming serta menggelar event atau gigs secara virtual. 

Peranan IndiHome di era digital culture sangat penting, mengingat karakter pengguna produk digital kultur yang menginginkan aktivitas digital dan online  melalui saranan internet tanpa batas yang sangat cepat serta bebas hambatan.  It’s so digital culture banget kan ya?


Memahami Musik Indie, Lebih Dari Sekadar “Senja”


Saya mau tanya nih, apa yang kamu tau tentang musik indie, Sebuah genre musik? Musik Folk? Lagu - lagu elegi? Penyuka Senja, puisi, kopi lalu hiking? 

Kalau jawaban kamu Yess semua, waahh kamu salah! hehe.

Saya akui, stigma saat ini terhadap musik Indie di sosmed ya seperti itu. Bahkan muncul opini ekslusifitas “anak indie senja” yang artinya mereka penggemar musik indie folk yang doyan ngopi, hiking, bikin puisi estetik dan caption instagram yang filosofis. Begitu kata Mas Rahmad Alam dalam tulisannya di Platform Kompasiana (27/03/22).

Saya setuju, karena banyak postingan di IG  yang bermunculan menyajikan hal - hal yang berbau Indie Senja seperti apa yang dijabarkan oleh Mas Rahmad Alam. Meski demikian, sebagian bagian dari pecinta musik indie saya pun ikut bangga musik indie mulai dilirik netizen. itu artinya digital culture yang telah menjadi bagian dari gaya hidup masa kini telah berkontribusi dalam mengangkat musik indie ke permukaan.

Akan tetapi pengertian musik indie yang menyatakan sebuah aliran atau genre tidaklah tepat. Kita perlu memahami musik indie untuk mencegah semakin luasnya definisi tunggal musik indie. Oleh sebab itu mari kita telaah definisi musik indie secara kajian ilmu, diantaranya :

1. Wang, 2016

Musik indie berasal dari kata musik independen dimana adanya keinginan untuk mengeluarkan idealisme dalam bermusik tanpa melihat pasar dan industri musik seperti apa, namun memberikan suguhan musik yang terbaik dari para musisi indie tersebut, serta adanya inovasi terhadap musik-musik yang disajikan

2. Fonarow, 2006

Musik indie adalah  musik yang berafiliasi dengan label rekaman independen kecil dengan gaya serta jalur distribusi yang berbeda dengan major label pada umumnya, yang menjadikannya khas label independen. Musik indie juga memiliki karakter sebagai berikut :

  • Sebuah aliran atau genre dalam musik yang memiliki suara yang khas yang dipadukan dengan gaya tertentu
  • Musik yang mengkomunikasikan bentuk pandangan hidup atau etos tertentu dan menjadi sikap dari musisinya ( misalnya Efek Rumah Kaca yang kerap menulis lagu dengan lirik terkait isu sosial, politik dan budaya)
  • Musik dalam kategori penilaian kritis
  • Musik yang dapat dipadupadankan dengan genre lain, seperti pop mainstream, tari, blues, country, atau klasik sehingga menjadi bentuk genre yang baru Memiliki nilai unsur lokalitas sebagai bagian dari identitas musisi indie


definisi musik indie
Definisi musik indie


Kapan Musik Indie Muncul?


Sejak kapan musik indie ada di dunia ? FYI, istilah musik indie pertama kali muncul pada tahun 1920 yang merujuk kepada penggunaan referensi perusahaan film independen. Sejak saat itu istilah indie digunakan sebagai istilah grup musik dan perusahaan rekaman independen atau indie.

Lalu pada tahun 1970an, musik indie mulai berkembang di Inggris dan Amerika. Buzzcock adalah band indie genre punk pertama berasal dari Manchester, Inggris yang merilis EP pada tahun 1977. Album EP Buzzcock tersebut terjual lebih dari 15.000 kopi.

Kesuksesan Buzzcock merilis EP mereka sebagai musisi indie menstimulus lahirnya band indie lainnya di daratan Inggris, seperti R.E.M, Depache Mode dan Joy Division.

Di Amerika, musik indie berkembang pada tahun 70an berkat CBGB, sebuah klub musik yang dibangun oleh Hilly Kristal pada tahun 1973 di Bowery, New York. CBGB adakah cafe yang membuka open stage peformance bagi band indie genre Country, Bluegrass, Blues hanya dengan syarat karya mereka original. CBGB telah berhasil mensukseskan band indie seperti Ramones, Television, The Talking dan masih banyak lagi.

Lalu pada tahun awal 90an, movement grunge indie di Seattle bermunculan. Band indie genre alternatife dinyatakan sebagai pelopor genre grunge indie muncul ke permukaan. Sebut saja Nirvana, Sonic Youth, Alice in Chain, Pearl Jam, Pixies, Smashing Pumkins dan masih banyak lagi. Beberapa musisi indie era 90an ada yang masih bertahan dengan idealisme ke-indie-an mereka tapi ada juga yang  direkrut oleh major label seperti Universal atau Sony Music. 

Menelisik sejarah munculnya musik indie di dunia saya mendapati kesimpulan bahwa, musik indie dunia memiliki pengaruh terhadap perkembangan musik indie di Indonesia.

Kesuksesan Buzzcock merilis EP secara independen mempengaruhi gerakan musik indie Indonesia. Pada tahun yang sama musisi indie pertama di Indonesia muncul , yaitu Guruh Gipsy, Gang Pegangsaan, God Bless, Giant Step, Super Kid dan lain sebagainya.

Era grunge, britpop, Pop dan shoegaze yang sedang hype di dunia pada tahun 90an juga mempengaruhi musik indie Indonesia. PAS band, Pure Saturday, Mocca, Homogenic, Efek Rumah Kaca, Cherry Bomshell, Puppen dan Kubik.

Musisi indie semakin berkembang sejak tahun 90an hingga era digital culture saat ini. Hal ini sejalan dengan semakin banyaknya gigs komunitas, festival yang mengundang musisi indie dan cepatnya arus informasi yang bisa didapatkan melalui jaringan internet.

Kualitas Musikalitas dan Konsep  Musik indie


Musik Indie yang memiliki karakter independen dan tidak bergantung pada major label, sangat kental dengan identitas proses kreatif yang idealis. Nilai idealisme ini menghantarkan proses kreatif karya yang mandiri mulai dari penggarapan lagu, promosi dan distribusi musik. 

Karena karakternya yang independen dan tidak mengikuti selera pasar, musisi inide bebas berkespresi membuat lagu yang ekspresif, ekperimental dan agak aneh hingga nyeleneh. Musik indie juga dapat melahirkan genre baru atau karya baru hasil kolaborasi lintas genre. Misalnya kolaborasi  electro - dream pop, metal - post rock, shoegaze - electro dan lain sebagainya.

Bagi kamu yang baru pertama kali mendengar lagu indie genre Electro,  Post Rock atau eksperimental mungkin akan merasa kurang nyaman karena aransemen musiknya yang tidak biasa, agak aneh dan ketukan nada yang ganjil. Bahkan beberapa lagu memiliki durasi hingga 10 menit bahkan lebih. 

Ketika pertama kali saya mengenal dan mendengar lagu electro, Post Rock dan Shoegaze saya pun merasakan hal yang sama. 

Ini  musik apaan sih? kok gak ada lagunya? udah nungguin nih yang nyanyi kok gak nongol-nongol? ini nikmatin lagunya gimana sih? iihh ketukannya kok aneh ya. 

 

Ya gitu - gitu deh, semua terasa sangat aneh. Tapi karena saya dicekoki lagu-lagu indie oleh teman  terutama Post Rock dan Shoegaze, saya mulai terbiasa mendengar aransemenen musik indie yang tidak biasa. 

Tetapi akan berbeda ketika kamu mendengar musik indie genre pop, dream pop, folk atau alternatife. Aransemen musiknya yang lebih mudah dipahami mempermudah kamu menerima musik indie genre tersebut. Namun kamu akan menemukan sesuatu yang berbeda dan unik, entah dari aransemen, pergantian nada yang aneh tapi enak di dengar, suara alat musik yang jarang digunakan hingga lirik yang puitis dan frontal.

Meski kental dengan idealisme dan eksperimental, Musisi indie  sangat memperhatikan kualitas musikalitas audio dan skill bermain alat musik. Tidak sedikit musisi indie yang dengan sengaja kursus musik seperti belajar nada dan partitur. Musisi indie juga berlatih fingering (gitar) sehari minimal 4 jam, latihan seminggu minimal 2x, belajar mastering dan mixing sampai belajar alat musik lain.  Wow ternyata berat ya? wkwkwk.

Menjadi musisi indie memang tidak semudah yang dibayangkan, yang penting bikin band lalu bikin  lagu sesuka hati dan bisa tampil di gigs atau panggung mana aja. Kualitas lagu dan musikalitas menjadi acuan penting musisi indie agar  punya penggemar. Selain itu, konsep musik indie yang akan menjadi identitas perlu diperhatikan. Karena itulah yang membedakan antar musisi indie terlebih di era digital culture seperti saat ini,  yaitu  nilai idealisme. 

Idealisme dalam musik indie  tidak akan pernah hilang baik sejak awal kemunculannya ataupun sekarang dimana digital culture menjadi budaya baru dalam bermasyarakat. Perbedaan yang mendasar dari gerakan musisi indie era sebelum dan sesudah digital culture terletak pada pola dan bentuk pemanfaatan teknologi dalam proses kreatif dan distribusi.

Musik Indie Sebelum dan Setelah Era Digital Culture


Sejak awal kemunculannya hingga tahun 2000an, proses kreatif musik indie masih mengandalkan studio rekaman konvensional dengan teknologi rekaman yang bisa dikatakan masih primitif.

Penggarapan album dan merchandise pun dikerjakan secara DIY dan hasil karya audio musik disimpan dalam format piringan hitam, kaset dan CD. Distribusi karya dan aktivitas berkomunikasi dalam komunitas mengandalkan zine komunitas, promosi dari mulut ke mulut dan gigs komunitas. Telepon dan pager merupakan teknologi yang banyak digunakan pada saat itu.

Pada tahun 2000an musik indie mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama penggunaan serta pemanfaatan teknologi internetnya indonesia dalam proses kreatif, pendistribusian, promosi dan sharing informasi.

Sosial media dan aplikasi/web streaming berperan besar terhadap eksistensi musik dan musisi indie. Sharing informasi dan media promosi musik indie menjadi lebih efektif dan efisien. Karena komunikasi berkomunitas dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Begitu pula platform meeting yang memungkinkan musisi indie melakukan gigs secara virtual.

Bukan itu saja, hadirnya aplikasi dan software pembuat lagu seperti fruity loop loop, software recording serta mastering, memudahkan musisi indie dalam proses penggarapan lagu. Musik dan musisi indie pun merasakan manfaat internet tersebut dan menjadi bagian era digital culture.

Pengalaman Menjadi Bagian Musik Indie Era 2000an


Sebagai jamaah padepokan musik indie, saya ikut merasakan masa - masa transisi dan transformasi musik indie. Hal ini pernah saya rasakan pada tahun 2012 silam ketika saya membantu penggarapan album band milik Pak Suami yang beraliran post rock yaitu Under The Big Bright Yellow Sun ( UTBBYS).

Masih teringat kuat dalam memori saya betapa menyenangkannya membantu proses penggarapan album perdana UTBBYS bertajuk "Painting of life" kala itu. Sebagai musisi Indie, UTBBYS mengupayakan sendiri semua proses penggarapan album mulai dari recording, mencari desainer cover album, percetakan CD, promosi hingga showcase.

Penggarapan lagu dilakukan di sanggar seni milik komunitas sanggar salah satu kampus di Bandung Timur. Sementara recording dilakukan di studio mini milik teman satu komunitas. Untuk desain cover album, teman sesama komunitas Post Rock - Shoegaze yang kebetulan seorang anak mahasiswa DKV bersedia membantu mendesain dengan budget minimalis.

Saya dan Suami bahkan menjelajah kota Jatinangor demi mendapatkan percetakan CD dan Cover album dengan harga miring. Member UTBBYS bahkan gotong royong mencari dana support untuk showcase Launching album yang digelar tepat setelah produksi CD selesai. Alhamdulillah, lagi - lagi teman sesama komunitas yang bekerja di clothing bersedia mengajukan proposal dana untuk showcase dan berhasil mendapat dana showcase.

Bahkan, seniman papan atas yaitu Kang Irwan Bagja "Iwenk" dan Kang Mufti Priyanka "amenk turut serta berkontribusi dalam menyumbangkan karya mereka untuk ilustrasi lagu UTBBYS.


Ilustrator amenk untuk UTBBYS
Ilustrator Amenk untuk UTBBYS
( Foto akun instagram UTBBYS)



Lagu kok pake ilustrasi? Emang gak ada liriknya? Emang gak ada Saayyy!! hehe. Musik post rock bukanlah musik dengan vokal, melainkan musik instrumental, tetapi nirvokal. Sehingga untuk menyampaikan pesan dari lagu dibuatlah lirik berupa puisi atau prosa dan ilustrasi.

Proses penggarapan album pun berliku dan banyak drama. Salah satunya drama yang bikin tegang di detik - detik tenggat waktu launching album  adalah Cover album yang di pesan belum juga rampung sesuai deadline karena gagal cetak yang jumlahnya puluhan. Akhirnya kami memberi ekstensi waktu cetak tiga hari saja dan tukang cetak gak perlu lipat dan masukkan CD kedalam case CD. Itu terlalu berat, biar kami saja yang lakukan, hehehe. Yaah biar cepet dong, ntar jadi mundur jadwal showcase nya. Alhamdulillah Showcase berjalan lancar bahkan di luar ekspektasi. Jumlah pengunjung di luar perkiraan dan tawaran manggung membludak setelahnya.

Menelusuri ruang memori penggarapan album pertama UTBBYS sungguh menyisakan kenangan tak terlupakan. Proses penggarapan album yang tidak akan pernah dilakukan dengan cara yang sama lagi karena pada album kedua dan ketiga, produk digital culture banyak membantu proses penggarapan hingga promosi album menjadi lebih efektif dan efisien.

Proses penggarapan album pertama seperti yang dilakukan oleh UTBBYS juga dilakukan oleh musisi indie lainnya pada saat itu. Penggarapan album dan cetak rilisan fisik hingga digital serta merchandise masih dilakukan secara independen dan DIY. Musisi indie kala itu juga mulai memanfaatkan kehadiran internet dan digitalisasi ketika fasilitas digital ini baru muncul dan masih tahap pengembangan.

Meski demikian, musisi indie juga ikut bertransformasi dan mengalami transisi dalam penggarapan album - album selanjutnya seiring dengan berkembangnya digital culture hingga saat ini.

Saat ini UTBBYS masih memproduksi album dalam bentuk CD dan kaset.  Mengapa? karena meski aplikasi dan web streaming seperti Langit Musik dari IndiHome sudah ada, rilisan fisik tetap di produksi karena rilisan fisik laksana sebuah pembuktian eksistensi dan penghargaan terhadap karya musik indie.


rilisan fisik musik indie
Rilisan fisik musik indie ( Gambar akun instagram UTBBYS di edit menggunakan Canva


Bedanya dulu dan sekarang, kini sebagian musisi indie mendapat “pertolongan” dan dukungan penuh dari indie label. Tidak lagi ber-DIY dalam penggarapan album dan lain sebagainya. Para penggiat dan pecinta musik indie secara bertahap mulai bermunculan membuat indie label sebagai bentuk kepedulian terhadap eksistensi musik dan musisi indie.

Monstress Stress adalah salah satu label indie yang memiliki kepedulian terhadap musik dan musisi indie. UTBBYS adalah salah satu band indie yang didukung sepenuhnya oleh Monstress stress untuk proses recording, mastering, cetak album, promosi hingga penjualan dan jadwal manggung di festival - festival besar.

Monstress stress juga berkolaborasi dengan clothing line dengan fanbase komunitas terbesar di Bandung yaitu Maternal Disaster. Clothing line terbedar di Bandung ini pun turut mendukung dalam penggarapan album, showcase dan merchandise.

Gigs, showcase dan konser masih tetap diselenggarakan secara offline baik di cafe, public space, galeri seni atau studio. UTBBYS sendiri kerap berkolaborasi dengan musisi indie lintas genre seperii Bottle Smoker, Jeruji, Homogenic dan KOIL. Bukan itu saja, UTBBYS juga berkolaborasi dengan orkestra dan seniman tradisional.

Kolaborasi tidak hanya berhenti dalam bermusik tetapi juga dalam mewujudkan impian UTBBYS untuk melakukan tour sumatera. Dengan dukungan penuh dari Monstress Stress dan Komunitas Post Rock - Shoegaze Jambi dan musisi indie akhirnya impian tur Sumatera pun dapat terwujud. 


UTBBYS tur SUMATERA
UTBBYS tur SUMATERA
( Foto akun instagram UTBBYS)



Kini dengan maraknya penggunaan aplikasi meeting virtual dan podcast memungkinkan musisi indie termasuk UTBBYS untuk mengadakan konser virtual. Bukan hanya konser virtual, tetapi juga podcast dan acara khusus di youtube. 

Konser virtual pun menjadi bagian dari digital culture masyarakat masa kini untuk menikmati gigs musisi indie favorite mereka tanpa harus keluar rumah. Bisa sambil dasteran dan sarungan doang! Seperti Kickfest 2020 yang diadakan secara virtual karena pandemi.

Meski musik indie sudah beradaptasi dengan era digital culture, ruh dan nafas utama dari musik indie sebagai musik yang independen tetaplah sama. Musisi indie tetap menciptakan lagu/musik secara independen.

Inilah beberapa manfaat internet di era digital culture yang paling dirasakan oleh musisi indie. Melalui transformasi digitalisasi menjadi sebuah budaya digital, musisi Indie memiliki kesempatan untuk bisa dikenal oleh masyarakat luas hingga event organizer. Buktinya? festival musik berskala internasional seperti Kickfest.

Yess Kickfest!!

Kickfest adalah sebuah event tahunan kota Bandung yang didukung oleh Telkom Indonesia. Kickfest Telkom Indonesia bertujuan untuk mendukung industri brand clothing lokal, menggelar Creative Talk bersama para creativepreuneur, musisi, dan visual artis terkait solusi dan pengembangan bisnis di era digital dan tentu saja menghadirkan musisi indie. 
( bandungkita.id )

Beruntung Telkom Indonesia mengadakan sebuah event festival skala besar yang menggabungkan clothing line market dan pertunjukan musik sejak tahun 2012.

Kickfest Telkom Indonesia cukup memiliki andil penting dalam mengangkat skena musik indie terutama di Bandung. Musisi indie tidak lagi hanya bisa tampil di gigs kecil tetapi juga di stage besar berkat Kickfest.

UTBBYS ( Under The Big Brigt Yellow Sun) sendiri sudah beberapa kali menjadi salah satu  line up artist yang turut serta memeriahkan event Kickfest bersama Telkom Indonesia pada tahun 2012 - 2019. Genap sudah 7 tahun UTBBYS menjadi bagian dari kemeriahan Kickfest Telkom Indonesia. 

Saya dan UTBBYS secara pribadi memiliki kenangan indah tersendiri terkait Kickfest. Saya dan Pak Suami pernah berandai - andai, kapan ya UTBBYS bisa tampil di event besar Kickfest?

Bagai gayung bersambut, event organizer Kickfest 2012 mengundang UTBBYS untuk tampil. Meski saat itu UTBBYS tampil di stage kecil, kami tetap bangga. Kickfest 2012 merupakan stage besar pertama UTBBYS dan menjadi gerbang bagi UTBBYS untuk dapat tampil di festival musik besar lainnya. Secara bertahap dari tahun - tahun UTBBYS akhirnya bisa tampil di stage utama Kickfest. Sungguh hal ini merupakan kebanggan tersendiri.

Berkat Kickfest Telkom Indonesia, UTBBYS mulai dilirik oleh event organizer dalam dan luar negeri. UTBBYS akhirnya berkesempatan tampil di festival internasional Singapura yaitu Esplanade Festival (2013) dan Mozaik Festival (2014). Puncaknya, UTBBYS bahkan di undang sebagai duta budaya di OzAsia Festival Australia pada tahun 2014.


UTBBYS kickfest XI
UTBBYS kickfest XI
( Foto akun instagram UTBBYS)



                                                Video penampilan UTBBYS di event Kickfest

utbbys kickfest
Rangkaian dokumentasi UTBBYS saat event Kickfest
( Foto UTBBYS )



Bukan itu saja, stasiun Mola TV pun tertarik dengan penampilan UTBBYS dan mengundang UTBBYS untuk tampil pada acara Mola Chill festival pada 30 April 2021. Kamu yang sudah menjadi pelanggan setia IndiHome dapat berlangganan Mola TV dan menikmati sajian Mola Chill Festival.

Hadirnya event Kickfest dan penyediaan layanan langganan Mola TV membuktikan bahwa, Telkom Indonesia dan IndiHome berkontribusi besar terhadap perkembangan musik indie.

Bukan itu saja, IndiHome bahkan kerap mengadakan event musik yang mendukung perkembangan musik dan musisi Indonesia. Kamu bisa cek update event musik IndiHome di akun instagram IndiHome. Selain event musik, IndiHome juga menghadirkan layanan aplikasi streaming musik “Langit Musik” yang menyediakan ribuan lagu dari berbagai jenis aliran musik termasuk aliran musik indie.


IndiHome Sebagai Pilar Digital Culture Mendukung Musik dan Musisi Indie Lewat Aplikasi Langit Musik



web streaming langit musik
Langit musik ( gambar dari situs langitmusik.co.id )



IndiHome kini menjadi bagian dari digital culture dan mendukung perkembangan musik dan musisi indie melalui aplikasi langit Musik Indihome. Calon pelanggan dan pelanggan setia IndiHome kini dapat mendengarkan musik dari musisi indie favorit di aplikasi langit musik.

Langit Musik merupakan aplikasi streaming musik Indonesia hasil kerja sama Telkomsel dengan PT.MelOn Indonesia yang menghadirkan  lebih dari 6 juta katalog lagu. Langit musik menyediakan katalog pop, indie, religi dan tradisional dan lain sebagainya. ( telkomsel.com dan Wikpedia)

Langit Musik diluncurkan pada tanggal 18 Januari 2010, dan menjadi pelopor portal musik legal dan mengurangi pembajakan karya musik di Indonedia. Langit Musik mengantungi Rp150 juta per bulan dengan 40.000 kali lagu diunduh tiap bulan. ( Wikipedia)

Langit musik tersedia dalam bentuk aplikasi, web streaming dan IndiHome TV. Kamu bisa berlangganan Langit musik dengan menggunakan kartu Telkomsel atau memanfaatkan fitur add on IndiHome. 

Khusus pelanggan IndiHome, silahkan akses situs https://subsystem.indihome.co.id/langit-musik/ lalu klik Berlangganan di kanan bawah dan silahkan isi form berlangganan di bagian paling bawah halaman situs. 

Jika kamu punya band atau bahkan kamu juga seorang penyanyi, bisa banget daftarin musik kamu untuk tersedia di playlist Langit Musik. Kamu hanya perlu  mengakses https://laguku.id/#!/home.html untuk daftar lalu isi form pendaftaran. 

Langit Musik menyediakan playlist lagu indie di beranda aplikasi. Kamu hanya perlu geser kanan beranda aplikasi Langit Musik dan temukan playlist berjudul “ Indie Sekarang”. Siap berdendang dan galau syahdu bareng Danilla, Pamungkas, The Panturas, Feast, Sal Priadi, Barasuara, Nadin Amizah, Navicula, Amigdala hingga Bangkutaman dan masih banyak lagi.

Bukan hanya musik indie, Langit Musik juga menyediakan musik yang tengah nge hits dan viral. Anak indie juga gak cuman denger musik indie doang dong ya, tapi juga musik besutan label major, mulai dari pop, dangdut bahkan Kpop.

Saya sebagai anak indie yang juga bucin Kpop, terkejut mendapati Red velvet di playlist Kpop aplikasi Langit Musik. Dan kamu yang ngaku Anak indie senja pun punya tempat khusus di aplikasi Langit Musik melalui playlist bertajuk Suasana senja yang di sediakan di beranda aplikasi.


Cara Download Aplikasi Langit Musik

Bagaimana cara menikmati layanan Aplikasi Langit Musik dari IndiHome? caranya mudah, ikuti tahapannya di bawah ini :

  1. Download melalui playstore atau iOS
  2. Daftarkan diri melalui tab AKUN di kanan atas
  3. Masukan e-mail dan nomor hp yang aktif
  4. ikuti petunjuk verifikasi
  5. Selamat menikmati lagu - lagu di aplikasi Langit Musik

Fitur - fitur Aplikasi Langit Musik

Sebagai sebuah aplikasi streaming, Langit Musik memiliki layanan fitur yang cukup lengkap. Diantaranya :
  1. Langit Musik premium, tidak berbayar/gratis.
  2. Langit Musik Premium Rp6.600 untuk 7 hari atau Rp22.000 untuk 30 hari, Anda bisa mendengarkan lagu tanpa batas juga tanpa iklan.
  3. Fitur Beranda dengan layanan mendengarkan lagu yang sedang hits dan playlist berdasarkan genre. Di beranda juga kamu bisa mencari laku kesukaanmu melalui search bar di bagian atas. 
  4. Playlist Offline
  5. Koleksi Lagu
  6. Lirik Lagu
  7. Music Director
  8. Dolby Audio
  9. Share sosmed

Syarat dan Ketentuan Berlangganan Langit Musik

Untuk menikmati layanan dan fitur aplikasi Langit Musik, kamu bisa berlangganan paket premium dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
  1. Untuk berlangganan Langit Musik, silakan hubungi call center 147, kunjungi Plasa Telkom terdekat, download melalui IndiHome Apps Store di menu IndiHome TV Anda, atau klik tombol Berlangganan di samping.
  2. Biaya berlangganan Langit Musik akan dimasukkan secara otomatis ke dalam tagihan bulanan IndiHome.
  3. Lagu dapat didengarkan secara streaming tanpa jeda iklan untuk aplikasi Langit Musik versi STB IndiHome TV.
  4. Lagu dapat didengarkan secara streaming tanpa jeda iklan serta dapat di-download dan diputar offline di aplikasi Langit Musik versi mobile Android dan iOS.

langit musik IndiHome
Langit Musik IndiHome




Selain menyediakan playlist lagu dan layanan unduh dalam paket premium, Langit Musik juga menyediakan web streaming di situs resmi Langit Musik dan channel youtube. Langit Musik juga kerap mengadakan event musik seperti POPSTAR . Untuk mendapatkan info terbaru dari aplikasi Langit Musik, kamu bisa kunjungi akun instagramnya di @langitmusik.


Semangat Musik Indie, Semangat IndiHome


Semangat musik indie semangat IndiHome
Semangat musik indie semangat IndiHome


Digital culture menjadi sebuah fenomena yang tak bisa dihindari karena sudah menjadi budaya baru masyarakat modern. IndiHome pun hadir sebagi provider internetnya Indonesia yang mendukung aktivitas tanpa batas di era digital culture. Musik indie yang mengalami masa transformasi dan transisi sejak kemunculannya hingga era digital culture sangat terbantu dengan hadirnya IndiHome.

Musik indie tidak lagi dipandang sebelah mata, di akui bahkan diangkat ke permukaan sehingga karya - karya musisi indie dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Semoga di masa yang akan datang, Telkom Indonesia tetap mempertahankan event Kickfest dan lebih banyak lagi musisi indie yang di ajak kolaborasi melalui aplikasi Langit Musik.

Semangat musik indie adalah semangat IndiHome yang berjalan beriringan saling mendukung di era digital culture.


Referensi dan data rujukan :

  • https://cakrawala.co/
  • https://www.langitmusik.co.id/
  • https://indihome.co.id/event
  • https://www.telkomsel.com/musik/langit-musik
  • https://www.instagram.com/indihome/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/IndiHome
  • https://indihomejogjakarta.com/pasang-speedy/
  • https://indihome.co.id/addon/langitmusik
  • https://subsystem.indihome.co.id/langit-musik/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Speedy_(Telkom)
  • https://indihome.co.id/blog/penjelasan-lengkap-dan-menarik-seputar-indihome-fiber
  • https://www.telkom.co.id/sites/enterprise/id_ID/news/bisnis-digital-telkomgroup-tumbuh-pesat-menjadi-penopang-pendapatan-perseroan-jangka-panjang-1131
  • https://telkom.co.id/sites/enterprise/id_ID/news/indihome-gencar-layani-masyarakat-di-pelosok-timur-indonesia-990
  • https://www.99.co/blog/indonesia/cara-pasang-indihome-yang-belum-ada-jaringan/
  • https://teknologi.bisnis.com/read/20211126/101/1470868/pendapatan-indihome-kuartal-iii2021-naik-219-persen-ini-rahasianya
  • https://www.kompasiana.com/rahmatanalamin1453/62405c82ba21bc2f3942d052/mengenal-anak-senja-atau-indie-apakah-sama-dengan-pemuda-yang-suka-berpuisi
  • https://bandungkita.id/2018/11/04/hari-ini-puncak-simpati-kickfest-bandung-2018-ada-ratusan-brand-clothing-lokal-lho/
  • https://mymovement.id/articles/sejarah-musik-indie
  • https://www.liputan6.com/news/read/4645985/indihome-mengalami-pertumbuhan-positif-transformasi-digital-telkom-mulai-membuahkan-hasil
  • https://www.cnbcindonesia.com/market/20210705203607-17-258522/transformasi-telkom-untuk-digitalisasi-indonesia
  • https://www.kompasiana.com/dimashandiman/551fd723813311611e9df98c/kickfest-sukses-mendongkrak-kreatifitas-anak-muda-bangsa
  • https://www.cnbcindonesia.com/market/20210703132931-17-257975/langkah-pasti-telkom-bertransformasi-jadi-digital-telco
  • Riomanadona M Putra, Irwansya: Musik Rilisan Fisik Di Era Digital: Musik Indie Dan Konsumsi Rilisan Musik Fisik http://dx.doi.org/10.24912/jk.v11i2.4062 https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20170621105402-445-223214/prospek-musik-indie-di-era-digital
  • https://allrelease.id/2019/10/28/konsisten-dukung-industri-clothing-brand-lokal-telkomsel-kembali-hadirkan-kickfest-di-kota-bandung/
  • https://www.superlive.id/news/perkembangan-musik-indie-hingga-saat-ini
  • https://www.whiteboardjournal.com/ideas/merunut-kelahiran-musik-indie-indonesia/
  • https://www.suaramerdeka.com/hiburan/pr-04426004/album-god-bless-dengan-tiga-lagu-terkenal
  • https://m.facebook.com/aa.globalrockstream/posts/guruh-gipsy-salah-satu-inspirator-musik-rock-progresif-indonesiadari-judul-album/692929664202803/

Sumber foto :

Instagram @langitmusik
Situs IndiHome
Instagram @utbbys ( foto dan video sudah mendapat izin untuk di publish di artikel ini)
Edit foto menggunakan Canva

9 komentar:

  1. Yang saya tangkap dari tulisan yang panjang ini, apakah musik Indi ini dapat dinikmati berkat adanya IndiHome begitu? Jika salah, mohon berikan pencerahannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dalam artian menikmati secara digital lewat produk digital culture, saya rasa demikian. Karena dalam artikel saya menyebutkan, IndiHome sebagai pilar digital culture yang berperan dalam memfasilitasi akses internet tidak terbatas kepada seiapa saja. Termasuk dalam hal menikmati musik indie.

      Hapus
  2. Ya ampuuun jadi inget udah lama ga dengerin Moca euy.

    Keren ih UTTBYS udah diundang sama Mola jg. Makin makin sukses ya.

    Aku setuju sih, digital culture itu memberikan banyak ksempatan utk siapapun yg ingin berkembng utk berkemng secara independen. Asal tahu trik utk menggaet netizen, musisi lokal bisa melejit. Bahkan skrg kan bnyk penyanyi besar yg pada bikin kanal youtube sendiri, production house sndri dan ga terikat label ya teh.

    BalasHapus
  3. Salut dengan Telkom Indonesia dengan IndiHome nya mendukung musik indie untuk tumbuh dan berkembang di Langit Musik.

    BalasHapus
  4. Saya pernah nonton UTBBYS di Mola. Ternyata suaminya bu Eka. Keren!

    Kalau bagi saya sendiri, meskipun musik itu ada genrenya, pada dasarnya saya nggak mengotakkan untuk suka yang mana. Saya suka pop Indonesia, suka juga dangdut, tapi beberapa lagu Mocca juga saya suka. Terus Nasyid sama Pop Rock Malaysia juga suka. Yang paling jarang saya paling memang lagu-lagu Barat.

    BalasHapus
  5. Tanpa disadari musik indie memang dulu tidak se-populer sekarang, tapi berkat digitalisasi, akhirnya musik mendapat banyak tempat di telinga pendengarnya. Saya salah satu orang yang suka musik indie waktu dunia digital booming.

    BalasHapus
  6. Wahhh, ulasan tentang musiknya dam banget. Banyak genre pula. Keren, banyak insight baru dan nama nama baru yang saya baru tau lewat artikel ini. Tapi setuju, IndiHome bikin semua karya bisa melejit sama rata termasuk itu musim musik indie

    BalasHapus
  7. penggunaan internet saat ini memberikan banyak manfaat untuk kita, bahkan rasanya hampa banget kalo gak ada internet. apa aku sudah ketergantungan sekali ya dengan internet? hihi

    tapi indihome bisa memenuhi kebutuhan kita, aku seneng

    BalasHapus
  8. wih makin mantap ya bermusik nih, pilihan jadi semakin berkembang apalagi ada internet dari indihome jadi memudahkan juga untuk berkarya

    BalasHapus