Gimana jadinya jika kasih sayang seorang ayah diwujudkan lewat aksi pembunuhan berantai? Agak mengerikan memang karena tindakan seperti itu jelaslah merupakan wujud cinta yang salah.
Meski demikian, sknario tersebut bisa menjadi ide brilian jika dituangkan dalam karya tulis novel lantas di wujudkan dalam sebuah film, dan sutradara Lee berhasil melakukannya.
Adalah Hunter with a Scalpel, drakor psychological thriller yang menceritakan kisah seorang ahli forensik bernama Seo Se-hyeon yang memiliki hubungan rumit dengan ayahnya yang merupakan pembunuh berantai.
Park Ju Hyun yang memerankan tokoh sentral sebagai Seo Se-hyeon membuat saya terpaku sejak episode pertama.
Dengan sangat natural, Park Ju Hyun mampu memerankan Seo Se-hyeon yang memiliki karakter a Typical womder woman yang dingin tapi pemberani, pemberontak dan smemiliki orot mata sinis, tampak jelas karakter tersebut lahir dari trauma masa kecil.
Nampaknya, karakter wanita dengan hidup traumatis dan dramatis cocok diperankan olehnya, seperti perannya sebagai Choi Sun-Hui di drakor Perfect Family (2024), dan ya, wajahnya mengingatkan saya pada Kim Hye Yoon namun jelas, Ju Hyun memiliki aura yang jauh berbeda dengan Kim Hye Yoon.
Kemampuan Park Ju Hyun dalam memerankan karakter Seo Se-hyeon membuat saya bertahan menonton meski cerita ini dipenuhi adegan brutal dan darah yang tumpah nyaris tanpa peringatan. Di titik inilah saya merasa bahwa Hunter With a Scalpel memang tidak untuk semua orang, termasuk saya yang agak kurang nyaman dengan gore scene.
![]() |
Park Ju Hyun di Hunter with a Scalpel |
![]() |
Park Ju Hyun sebagai dokter forensik di drakor Hunter With a Scalpel |
Bagi kamu yang menyukai genre psychological thriller namun ngeri dengan gore scene, saran saya sebaiknya mundur karena tanpa basa - basi, Hunter With a Scalpel menyuguhkan scene yang agak mengganggu sejak episode pertama.
Tapi sungguh sayang jika melewatkan Hunter With Scalpel begitu saja, karena alur cerita, kekuatan karakter hingga sinematografis yang apik mampu menyeimbangi bahkan menutupi gore scene yang mengganggu dan berhasil menjadi salah satu film bergenre psychological thriller korea terbaik 2025 berdasarkan rating IMDb. Sayapun bertahan hingga mampu menyelesaikan 16 episode Hunter With a Scalpel.
Sinopsis Hunter with a Scalpel
Bisa jadi kita sudah begitu jenuh dengan film yang mengusung tema “Mental health”, tapi jangan jenuh dengan drama korea yang satu ini.
Mengapa? Karena Hunter with a Scalpel memperlihatkan bahwa trauma bukan sekadar masa lalu yang menyakitkan, melainkan luka yang membekas lantas membentuk cara berpikir dan bertahan hidup.
Trauma masa kecil yang menjelma menjadi kewaspadaan dan kecurigaan berlebih akan menciptakan ketidakmampuan membangun kedekatan, menjadikannya dingin, datar, dan sosiopat. Bukan karena ingin, tapi karena itulah satu-satunya bertahan dari gelayut trauma.
Seo Se Hyeon (Park Ju Hyun) adalah sosok yang demikian.
Sebagian dari kita mungkin relate dengan apa yang dialami Seo Se Hyeon, bedanya tentu saja akar trauma Seo memang di luar nalar.
Dibesarkan oleh pembunuh berantai dan menjadi “Partner in crime”, sejak usia 5 - 10 tahun Seo Se Hyeon tinggal bersama ayahnya di kota Haryong dalam kenestapaan seraya mendambakan hidup bahagia dan penuh kebebasan layaknya anak kecil seusianya.
Bagaimana tidak? Sebagai asisten appa-nya, Seon kecil bertugas menyiapkan lokasi pembunuhan, lalu membersihkannya usai pembunuhan selesai dilakukan.
Tidak hanya itu, Seo bahkan diajarkan bagaimana cara menusuk, memotong dan menjahit kembali mayat sesuai urutan penyayatan yang dimulai dari perut, bola mata dan terakhir menguliti kulit. Setiap hari melihat darah dan mayat, ia menjalani masa kecil dalam ketakutan dan tekanan.
Tak heran jika Seo memilih karir di jalur medis terutama bedah otopsi, karena kemampuannya melakukan pembedahan secara ironis merupakan warisan dari ayahnya.
Pasca konfrontasi Seo bersama kakak tiri dan sang ayah yang menyebabkan sang ayah terjatuh ke jurang dan dianggap telah tiada, Seo mengembara ke hutan lantas terkapar dan ditemukan oleh biarawati yang kemudian menjadi ibu angkatnya.
![]() |
Seo Se Hyeon ketika masih kecil bernama Yoon se eun |
![]() |
Seo Se Hyeon bersama ayahnya |
Park Ju Hyun sangat piawai memerankan dokter forensik yang ahli memecahkan kasus rumit. Kebiasaannya yang gemar memberontak dan berani berkonfrontasi dengan siapapun, sering kali dianggap menjengkelkan oleh rekan-rekannya.
Seperti scene di awal episode pertama yang memperlihatkan Seo So Hyun menerobos lokasi kejadian pembunuhan meski sudah dilarang, lantas berhasil menemukan siapa pembunuhnya. Hingga suatu hari, muncul kasus pembunuhan "unik" dan tidak biasa dimana pembunuh menjahit kembali tubuh korban dengan benang biasa pasca dimutilasi.
Hal ini sontak membuat terkejut Seo dan menenggelamkannya ke dalam kilas balik masa lalu yang traumatis hingga akhirnya Seo sadar bahwa pembunuhan yang terjadi bukanlah pembunuhan biasa melainkan sebuah pertunjukan syarat rasa bangga seolah mayat tersebut adalah mahakarya yang membawa pesan untuk dirinya.
Hidup dengan luka batin pengasuhan yang abnormal tidaklah mudah. Sembari terseok mengumpulkan kepingan jati diri dan memungut secuil kebahagian, nyatanya Seo Se Hyeon masih harus berjuang berhadapan dengan kemunculan mendadak sang ayah melalui “karya-nya”.
Dengan terpaksa, Seo Se Hyeon menemui ayahnya di rumah lama mereka. Pertemuan yang sangat dinantikan oleh sang ayah tentu saja, tapi tidak demikian dengan Seo yang justru melayangkan scalpel ke arah ayahnya dan hendak membunuhnya. Seo ingin menghabisi ayahnya dalam satu kali tebas dan mengakhiri semuanya.
Sayangnya, sang ayah gesit sehingga mampu melepaskan diri dibantu oleh Seo-eun yang merupakan miniatur Seo yang merupakan anak dari mantap pacar ayahnya. Seo tak mampu berkutik, sehingga dia menuruti permintaan ayahnya untuk melakukan pembunuhan bersama.
Dikarenakan metode membunuhnya yang khas yaitu dengan cara memutilasi dan menjahit kembali potongan tubuh korban menggunakan benang jahit biasa berwarna merah, pembunuhan berantai yang dilakukan ayahnya diberi julukan “The Tailor”,
Kasus pembunuhan si penjahit menjadi sorotan pihak kepolisian. Terlebih kepala tim detektif Jung Hyun adalah detektif yang memiliki nilai idealitas dan integritas tinggi terhadap kebenaran sehingga dengan tanpa henti, detektif Jung Hyun mencoba memecahkan kasus tersebut.
Berdasarkan bukti - bukti yang ditemukan, detektif Jung melakukan serangkaian analisa dan hipotesa yang menggiringnya kepada kecurigaan terhadap Seo Se Hyeon sebagai pelaku pembunuhan.
Lantas bagaimana kelanjutan perjuangan Seo Se Hyun untuk lepas dari cengkraman sang ayah? Apakah berhasil atau justru mereka berdua beneran jadi partner in crime? Kamu bisa menonton kelanjutan ketegangan Hunter With a Scalpel di platform streaming Vidio dan Disney+ Hotstar.
Review Hunter with a Scalpel : Thriller Drakor Menegangkan yang Bikin Penasaran
Hunter with a Scalpel mengajak saya menyusuri lorong-lorong gelap trauma masa kecil, luka batin, dan hubungan rumit antara ayah dan anak kandungnya..
Serial thriller Korea ini tak hanya menyajikan ketegangan lewat adegan brutal atau plot pembunuhan berantai, tapi juga membangun rasa penasaran dari narasi psikologis yang berlapis dan karakter yang dingin namun kompleks.
Dengan ritme alur cerita yang rapi, akting dingin Park Ju Hyun, serta atmosfer visual yang gloomy, Hunter with a Scalpel menjadi tontonan yang membuat penasaran hingga episode akhir.
Menelisik Pesan Ironi Kasih Sayang Sang Ayah di Balik Aksi Pembunuhan Berantai
Hunter with a Scalpel, sebuah judul film psikologis thriller yang terdengar tajam, menakutkan, dan meninggalkan sebuah pertanyaan, siapa “hunter” yang menggunakan scalpel dalam judul film tersebut? Apakah Seo atau sang ayah?
Bisa Jadi keduanya, antara Seo Se-hyeon dan sang pembunuh berantai yang adalah ayah kandungnya. Mereka sama-sama menyimpan rahasia, dan yang paling menarik adalah keduanya memiliki keahlian menggunakan pisau bedah.
Ketika kasus mutilasi muncul kembali dengan metode khas ayahnya 20 tahun lalu, Seo Se-hyeon tahu bahwa kasus tersebut bukan sekadar pembunuhan biasa melainkan undangan personal sekaligus pertunjukan yang menyimpan narasi cinta ayah kepada putrinya, seakan membawa pesan :
“Appa datang, Pulanglah. Appa merindukanmu Nak.”
Meski agak menjijikan tapi secara tak sadar, saya dibawa tenggelam dan hanyut dalam kerinduan yang membungkus setiap aksi pembunuhan. Di balik potongan tubuh dan simbol-simbol mutilasi, ada pola personal yang hanya bisa dipahami oleh Seo Se Hyeon.
Sang ayah, Yoon Jo Kyun kembali menjadi pembunuh berantai setelah melihat Seo Se Hyun yang kini menjadi dokter forensik jenius di televisi. Dia merasa kehilangan koneksi dengannya dan menganggap membunuh adalah cara paling ekstrim untuk mencuri kembali perhatian Se Hyun .
Ayahnya membungkus tindakannya dengan narasi 'cinta ayah–anak', seolah semua kekerasan itu adalah bentuk kasih sayang yang keliru terhadap Se Hyun .
![]() |
Mobil tempat pembunuhan yang dilakukan oleh Yoon Jo Kyun di Hunter With a Scalpel |
Interpretasi saya nyatanya sejalan dengan ide naskah Hunter With A Scalpel. Sutradara Lee berkata:
“Yoon Jo-kyun mungkin merasakan cinta yang menyimpang, di mana ia menganggap bahwa anaknya mencintai dengan cara yang sama seperti dirinya."
Lantas narasi psikopat Yoon Jo-kyun pun dibentuk dari pemikiran ini di mana tindak pembunuhan yang dilakukannya mengandung pesan pribadi yang ingin disampaikan kepada Seo Se-hyun.
Di titik inilah drama ini benar-benar menyayat. Karena Hunter with a Scalpel tak hanya bicara soal siapa pelaku, tapi kenapa luka-luka lama tak pernah benar-benar sembuh dan bagaimana trauma bisa membentuk seseorang jadi predator atau penyintas. Seo Se Hyeon adalah keduanya.
Kolaborasi Akting Utama dan Pendukung yang Memukau
Honestly, saya agak kecewa dengan drakor Nine Puzzles, di mana saya merasa kurang nyaman dengan akting Kim Da‑mi sebagai Yun Ina terasa dipaksakan dan datar. Sama seperti Seo, karakter utama yang yang diperankan Kim Da Mi juga memiliki trauma namun Yun Ina tumbuh dewasa dengan karakter agak kekanak-kanakan dan rebel.
Ssebaliknya, Park Ju Hyun justru sempurna memerankan Seo Se Hyeon.Dia berhasil menciptakan karakter yang tak mudah dicintai, tapi mustahil diabaikan.
Dikutip dari berbagai wawancara, Park Ju Hyun mengaku melakukan riset untuk memerankan Seo Se Hyun. Tidak hanya itu, agar penampilannya sebagai dokter Seo terlihat bugar dan prima, dengan sengaja Ju Hyun melakukan olahraga yang cukup intens.
Namun kualitas akting sempurna bukan hanya miliki Park Ju Hyun, melainkan semua aktor dan aktris pendukung yang beradu akting dengan Park Ju Hyun.
1. Performa Memukau Artis Cilik
Masa kecil traumatis dan dramatis Seo Se Hyeon mampu divisualisasikan dengan gamblang dan terasa nyata oleh akting tiga aktris cilik Korea, yaitu Shim Ji-Yoo yang memerankan Seo Se-Hyeon kecil, Shin Yeon-Woo sebagai Go Eun-Seo (kakak tiri), dan Kim Kyu-Na sebagai Se-Eun yang merupakan miniatur Seo Se Hyeon kecil menggantikan posisi Seo Se Hyeon.
![]() |
Shin Yeon-Woo sebagai Go Eun-Seo (kakak tiri) |
2. Peran Penting Second Lead
Jangan abaikah kehadiran Kang Hoon sebagai Jung Jung Hyun, second lead yang menjadi gawang lajur alur cerita Hunter with Scalpel sehingga terasa lambat, cepat, menggigit, bikin gemes, hingga marah dan terharu.
Agar peran Kang Hoon sebagai kepala detektif Jung Jung Hyun yang berkharisma, Kang Hoon berdiskusi dengan teman yang berprofesi polisi dan bahkan berupaya menambah berat badan hingga 6 kg.
![]() |
Detektif Jung Jung Hyun di Hunter With a Scalpel |
3. Tim Detektif: Konflik Klasik tapi Bikin Cerita Makin Asyik
Didukung akting kawan-kawan detektif Jung Jung Hyun yaitu Ryu Seung Soo sebagai Jeon Chang Jin, Choi Kwang Je sebagai Hyuk Geun, dan Bin Chan Uk sebagai Seok U yang menjadi tim detektif tak berguna karena gagal memecahkan kasus pembunuhan berantai tong biru, akhirnya sukses menjadi tim detektif rebel dan solid setelah melewati proses adaptasi dan saling memahami antar anggota tim.
Konflik internal tim ini dipicu oleh perbedaan generasi dan gaya kepemimpinan. Jung Jung Hyun yang masih muda, tegas, dan cenderung rebel, awalnya sulit diterima oleh para anggota senior yang lebih konservatif dan cenderung main aman. Ketegangan makin terasa ketika metode investigasi Jung bertabrakan dengan kebiasaan lama para senior.
Namun titik balik terjadi saat sang kepala tim dengan berani membela anak buahnya di hadapan kepala kepolisian. Gestur ini membuka celah penerimaan. Para anggota mulai melunak, melihat ketulusannya, dan perlahan membangun loyalitas. Jung pun tak lagi sekadar memberi perintah, tapi mulai menunjukkan kepedulian.
Dari sinilah kepercayaan tumbuh, dan tim yang awalnya tercerai-berai akhirnya menjadi unit solid yang siap menabrak rintangan bersama.
4. Tokoh Pendukung yang Bikin Jengkel, Tapi Penting
Kepala atasan kepolisian dan rekan kerja yang menyebalkan adalah syarat agar narasi cerita semakin bikin jengkel. Berkat kemampuan akting Kim Min Sang sebagai Kepala Detektif Choi Jong Su dan Oh Yeon Ah sebagai Yang Jun Gyeong yang merupakan rekan kerja tim forensik, sukses membuat jalan cerita Hunter with Scalpel semakin menggigit.
Hal yang sedikit membuat senang dari kedua tokoh ini adalah, ending yang cukup memuaskan. Bagaimana akhirnya sang kepala detektif mendukung tim Jung Jung Hyun dan ending yang naas bagi masa depan karir Yang Jun Gyeong.
![]() |
Kim Min Sang sebagai Kepala Detektif Choi Jong Su dan Oh Yeon Ah sebagai Yang Jun Gyeong |
4. Sosok Pembunuh Berantai yang Sempurna
Pembunuh berantai tong biru, Yoon Joo Kyun sukses diperankan Park Yoong Woo dengan apik dan ciamik. Park Yoong Woo mampu mengimbangi akting cemerlang Yoon Joo Kyun sebagai ayah psikopat yang memiliki kemampuan layaknya bunglon, sosok warga ramah dan baik hati sebagai tukang binatu bernama Choi Min Guk sekaligus pembunuh berantai bengis dan sadis.
![]() |
Park Yoong Woo memerankan pembunuh berantai Yoon Joo Kyun di Hunter With a Scalpel |
Dalam sebuah wawancara Park Yoo Woo berkata,
“Karena saya tidak bisa berlatih menyakiti siapapun, saya menonton banyak film dokumenter. Pembunuh berantai seperti Jeffrey Dahmer dan Charles Manson memiliki sifat yang sama, kurangnya empati terhadap orang lain.”
Park Yoong Woo sukses memerankan pembunuh berantai selain karena pendalaman karakter, juga wajah dan ekspresi Yoong Woo yang sangat cocok memerankan tokoh pembunuh psikopat yang haus darah dan terobsesi dengan anatomi tubuh manusia.
Naskah yang Brilian
Naskahnya brilian, tidak terburu-buru menjelaskan tapi diuraikan secara perlahan dan menanggalkan penasaran di setiap ending episode. Melalui narasi maju-mundur yang efektif, kita diajak masuk ke ruang gelap masa lalu Seo Se Hyeon.
Naskah Hunter with a Scalpel ditulis oleh tim berpengalaman yaitu Jo Han‑young, Park Hyun‑shin, Hong Yeon‑yi, dan Jin Se‑hyuk yang sukses merangkai masa lalu dan masa kini Seo Se-hyeon lewat struktur linier yang efisien tanpa mengganggu alur utama dan memberi ruang agar trauma tokoh utama terungkap secara perlahan.
Sinematografi Apik
Meskipun nama sinematografer tidak disebutkan dalam sumber resmi, gaya visual Hunter with a Scalpel sinematografi yang Gloomy, menciptakan Semesta Hunter with a Scalpel terasa Mencekam dan Kelam.
Dengan framing klinis, close‑up mendalam, dan pencahayaan kontras menunjukkan arahan visual yang matang dan sadar narasi.
Visual drama ini konsisten kelam penuh bayangan, kontras cahaya, dan dominasi warna biru-hitam. Banyak close-up wajah Seo Se Hyeon, seolah kamera pun ingin membedah emosinya. Flashback masa kecil muncul seperti bisikan, mengalir tiba-tiba tapi tak pernah mengganggu.
Dengan gaya sinematografi yang gloomy dan pressure-heavy, kita seolah tidak menonton melainkan ikut terperangkap. Skalpel bukan hanya di tangan Seo, tapi juga di balik kamera.
Semua elemen ini berpadu menciptakan pengalaman visual yang tidak hanya estetis, tetapi juga emosional, menjadikan Hunter with a Scalpel layak mendapat pengakuan di panggung sinema internasional seperti Cannes.
Hasil Karya Sutradara Lee Jung Hoon Pasca Absen 4 Tahun
Hunter with a Scalpel merupakan drama Korea thriller yang di adaptasi dari novel karya Choi Yi Do (최이도) berjudul Mesureul Deun Sangyangkkun (메스를 든 사냥꾼) yang novelnya diterbitkan secara fisik pada 13 November 2023. Namun, 메스를 든 사냥꾼" (The Hunter with a Scalpel) karya Choi Ido sudah muncul di platform ebook korea sejak 14 February 2020.
![]() |
Novel edisi ebook Novel Hunter with a scalpel |
Hunter With A Scalpel menjadi momentum kembalinya Lee Jung Hoon di industri drama Korea setelah absen selama empat tahun.
![]() |
Sutradara Lee Jung-hoon, Sutradara Hunter With a Scalpel |
Dikutip dari wawancara MSN dengan Lee Jung-hoon, dinyatakan bahwa berkat pengalaman Lee dalam menyutradarai genre thriller drama SBS Miss Ma: The Goddess of Revenge (2018), produser Choi Yi-do (Soul Creative) yang memiliki latar belakang pendidikan administrasi kepolisian meminta Lee untuk menyutradarai Hunter With a Scalpel sambil membawa novel berjudul sama.
Berhasilkah Lee menyutradarai Hunter With A Scalpel? Dikutip dari sebuah wawancara, Park Ju Hyun berkata,
“Dalam drama bergenre thriller, sangat penting emosi disampaikan dengan sangat halus tanpa rasa tidak nyaman. Drama kami berani dalam hal itu. Menunjukkan semuanya sebagaimana adanya, yang menurut saya akan membuatnya lebih mendebarkan dan merangsang bagi para pemirsa.”
Sutradara Lee menambahkan,
“Kami telah melakukan banyak diskusi mendalam dengan para pemain untuk fokus pada nuansa emosional di setiap adegan, dan saya pikir upaya itu benar-benar membuahkan hasil.”
Hasil yang dimaksud adalah rating yang diperoleh dan pengakuan internasional. Prestasi yang membanggakan tentu saja dimana sebelum resmi tayang di Korea, Hunter with a Scalpel sudah lebih dulu diundang secara resmi ke bagian "Rendezvous" dalam ajang Cannes International Series Festival ke-8 bersama dengan drama korea lainnya yaitu Doubt, S Line, Nursery Rhyme Horror Story, dan Fasting Love.
Tak bisa dipungkiri, kehadiran Hunter With a Scalpel di festival bergengsi itu merupakan pencapaian luar biasa, mengingat betapa langkanya serial non-Eropa yang mendapat undangan serupa.
Final Thoughts: Lega, Tapi Mengganjal
Sebagai drama thriller psikologis, Hunter with a Scalpel tampil berani dengan mengeksplorasi hubungan abnormal ayah-anak lewat yang diwujudkan dalam aksi pembunuhan.
Namun, justru karena premisnya begitu ekstrem dan menjanjikan, ada ekspektasi besar terhadap pendalaman motif sang pembunuh, Yoon Jo Kyun.
Sayangnya, hingga akhir episode tidak ada penjelasan atau secuil scene yang memvisualisasikan motif dibalik pembunuhan yang dia lakukan. Tidak ada penjelasan trauma masa kecil, tidak ada narasi psikologis yang utuh tentang kenapa Yoon Jo Kyun menjadi pembunuh berantai.
Drama ini memilih fokus pada perjalanan “healing” Seo Se Hyeon dari trauma masa kecil dengan melakukan konfrontasi langsung dengan ayah kandungnya, mengabaikan keamananya sendiri dan membuat resah tim detektif yang tengah menguak kasus pembunuhan yang dilakukan ayahnya.
Meski demikian, ending Hunter with a Scalpel cukup memuaskan secara emosional. Scene ending ditutup dengan manis dan menjadi every watcher favorite ending yang sukses membuat air mata mengalir. Akhirnya saya bisa melihat gradasi ekspresi Seo yang dingin perlahan mencair dan berubah menjadi kedamaian absolut.
![]() |
Scene ending Hunter With a Scalpel yang menjadi favorit saya, karena ikutan terharu |
Kalau kamu menyukai cerita dark, sosiopat-psikopat, plot twist, aksi kejar-mengejar dan penuh ketegangan emosional, Hunter with a Scalpel wajib masuk daftar drama psychological thriller korea lainnya bersama Hyper Knife, Nine Puzzles, No Mercy, Salon De Holmes, The Old Woman with the Knife dan Doubt .
Referensi :
https://asianwiki.com/Hunter_With_A_Scalpel
https://www.yes24.com/Product/Goods/123368321
https://www.yes24.com/product/goods/88441153
https://www.msn.com/ko-kr/entertainment/news/
https://mydramalist.com/756687-hunter-with-a-scalpel
https://product.kyobobook.co.kr/detail/S000211023265
https://pedia.watcha.com/en-ID/contents/bymGb1q
https://m.news.nate.com/view/20250612n17346
https://namu.wiki/
https://www.joongang.co.kr/article/25348120
https://www.starnewskorea.com/stview.php?no=2025061212002274556
n.news.naver.com/article/003/0013214666?sid=105
https://www.instagram.com/charmgirl_1005/?hl=id
https://www.instagram.com/p/C1mfVLhRkGX/
https://www.idntimes.com/korea/kdrama/drakor-yang-tayang-di-cannes-international-series-festival-2025-c1c2-01-jqrty-2yf1y9
Posting Komentar
Posting Komentar