Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft, Travel Journal Yang Membuat Nyaman Saat Menulis

49 komentar
trevi pro hibrkraft




Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft, Travel Journal Yang Membuat Nyaman Saat Menulis, itu benar. Mengapa? sebelum saya jawab, saya mau tanya nih, gimana sih cara teman-teman berkomunikasi dengan diri sendiri? pasti lewat curhat dan menulis kan? menulisnya pasti di buku harian kan? kalau iya, wah samaan dong, hehe. 

Seneng deh, sekarang saya punya buku harian dengan konsep travel journal terbaru yang jadi kesukaan, yaitu Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft, Travel Journal Yang Membuat Nyaman Saat Menulis. 

Sebagai media komunikasi, keberadaan buku harian penting sekali bagi saya, karena saya selalu percaya bahwa menulis adalah bentuk komunikasi dengan diri sendiri, sebagai media self healing, menyalurkan ide dan gagasan dan semua hal yang tersimpan di benak. 

Bentuk sebuah buku harian juga sama pentingnya. Sepenting apa sih? sepenting rasa nyaman saat menulis dan membuat sketsa diatas kertas buku harian. Secara tak terduga, akhirnya saya bertemu dengan buku harian dengan konsep travel journal yang membuat saya nyaman saat menulis dan menggambar, yaitu Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft.

Mengapa akhirnya saya memilih Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft? apa kelebihannya? yuk ikuti cerita saya dalam perjalanan mencari travel Journal favorit. Siapa tau temen-teman jadi terinspirasi juga jadi pengen punya travel journal seperti punya saya, hehe.

Saya Dan Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft

travel journal
Sejak masih SD saya sudah hobi menulis dan menggambar di buku harian. Ada banyak sekali hal yang tertanam dalam benak saya yang tak terbendung. Bukan hanya soal curhat keseharian sebagai anak SD, tapi juga cita-cita, harapan, ide dan lain sebagainya,

Kebiasaan ini terus berlangsung hingga sekarang. Bukan hanya di buku harian, saya juga menulis dan menggambar di blog. Menggambar di blog? wait, maksudnya?

Jadi, saya membuat blog pribadi dengan nama ARTJOKA yang merupakan singkatan dari art and journal by eka. Hobi journaling saya sampai dibawa ke ranah digital journal ya, hehe.

Ya, konsep artjoka memang seperti moleskine digital. Saya menulis di blog, terus saya sertakan gambar yang mewakili isi cerita tersebut. Tapi karena padatnya deadline sementara waktu saya terbatas, akhirnya sebulan ini saya jarang menggunakan gambar hand drawn sendiri sebagai gambar artikel. 

Sok sibuk banget ya? hehehe. Maklum, mom lyfe memang terbatas waktunya. Jadi untuk mempercepat publish artikel saya gunakan free images.

Tapi bukan berarti hobi menggambar mati suri begitu saja. Saya tetap menggunakan travel journal sebagai media menggambar. Meski alat gambar digital mulai marak digunakan saat ini, termasuk saya, menggambar secara langsung diatas kertas memiliki kepuasan tersendiri bagi saya.

Ada kepuasan yang tak ternilai saat menulis, membuat sketsa, mengarsir dan coloring di atas kertas. Kepuasannya tuh terletak pada saat tangan menggerakan drawing pen dan mewarnai di atas kertas, bisa merasakan teksture kertas dan aroma kertas juga spidol tuh nikmat banget, hehe. Gak tau deh kenapa, nikmat aja gitu rasanya. Apalagi kalau lagi sketchwalk, menggambar langsung apa yang ada didepan mata tuh bener-bener puas.

Mengapa Travel Journal?




Mengapa saya menyebut travel journal dan bukan buku harian? karena, saya sudah jarang curhat di buku harian karena sudah punya blog. Jadi, saya menggunakan travel journal untuk menggambar dan menulis menceritakan apa yang saya rasakan, lihat dan ditemui disepanjang perjalanan saya. Entah itu di rumah, ke pasar, ke mall, ke Bank, ke taman hingga ke kantor kelurahan.

Bicara soal travel journal, dulu saya pernah Bookbinding sendiri lho travel journalnya. Saat itu saya masih SMA, belum kenal dengan pinterest. Ide tiba-tiba muncul aja. Ternyata metode ini banyak digunakan oleh scrapbooking saat ini lho.

Waktu itu saya pakai bahan-bahan seperti kardus bekas, karung goni, kertas daur ulang sampai kulit pohon sebagai sampul. Sebagai jilid journal, saya gunakan pelubang kertas dan pita. Sementara itu, kertas yang saya gunakan adalah kertas nasi yang berwarna coklat biar berasa vintage nya. Tetapi cara ini konyol juga, karena dengan terpaksa melepas lapisan plastiknya satu per satu biar kertasnya bisa dipakai bolak - balik, niat banget ya? hehe. Ya emang seniat itu sih kalo udah cinta sama menulis dan journaling.

Tapi sayang, saya gak punya dokumentasi foto journal buatan saya, jadi tidak ada bukti. No picture HOAX ya? tapi percayalah saya pernah bener-benar bikin! hehe

Saya punya travel journal idaman lho, yaitu travel journal yang menggunakan bahan kulit asli sebagai cover atau sampul nya. 

Alasannya sih sederhana, karena saya sangat menyukai sejarah. Semua hal yang berbau manuscript dengan sampul kulit di masa lalu selalu membuat saya terkesan. Bahkan beberapa film petualangan seperti Indiana Jones, Lara Croft, journey to the centre of the earth, Jack and the Beanstalk dan beberapa film kolosal jadi inspirasi saya pengen punya journal bersampul kulit yang sama persis dengan di film.

Tapi sayang saya gak bisa bookbinding journal bersampul kulit sendiri, karena ya gak punya ilmunya dan gak tau juga harus bikinnya kaya gimana. Jadi saya ambil jalur ninja, beli aja produk yang sudah ada! hehehe

jurnal sampul kulit



Akhirnya saya ketemu travel journal yang membuat saya nyaman saat menulis dan menggambar, yaitu Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft.  Mirip dikit lah sama punya Lara croft, hehe

By the way, tau tidak sih apa itu travel journal? sebenarnya, travel journal adalah sebuah media berbentuk buku catatatn untuk merencanakan dan mengelola perencanaan perjalanan, menceritakan kisah selama perjalanan dan terkadang menyematkan apa yang ditemukan selama perjalanan seperti tiket, bungkus makanan dan lain sebagainya. 

Travel journal memilki fungsi penting dalam menyimpan semua kenangan selama melakukan perjalanan. Oleh sebab itu, keberadaan sebuah travel journal sangatlah penting, terutama kenyamanan saat menulis. 

Senyaman Apa Menulis di Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft ?





Travel journal pada hakikatnya sifatnya dibawa kemana-mana. Maka Travel journal haruslah memilki sampul buku yang kuat, kertas yang tak mudah sobek, tidak tembus saat mengguratkan pena, drawing pen hingga spidol dan yang juga cukup penting adalah penutupnya. 

Trevi Pro handmade Journal Hiberkraft, memenuhi semua kriteria travel journal yang membuat nyaman saat menulis dan aman dibawa kemana-mana.

Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft adalah salah satu seri travel journal keluaran Hibrkraft. Trevi Pro adalah travel journal yang covernya menggunakan bahan kulit asli dan didesain dengan kertas atau paper yang bisa diisi ulang (refillable) dan customizable baik dari jenis paper maupun tambahan engrave pada cover kulitnya. Yuk kita lihat spesifikasi dari Trevi Pro handmade journal Hibrkraft bisa dilihat dari gambar dibawah ini.

kelebihan trevi jurnal



Dengan spesifikasi diatas, maka sudah jelaslah bahwa Trevi Pro handmade journal Hibrkraft adalah jodoh saya, hehe. Ada beberapa hal yang sangat saya suka dan membuat saya nyaman dan aman saat menulis dari Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft, yaitu :

1. Sampul Kulit Asli


Ini yang keren, sampul journal Trevi Pro handmade journal Hibrkraft dengan bahan kulit asli. Aroma vintage nya langsung terasa. Bukan perkara kerennya sih, tapi journal dengan sampul kulit memiliki satu fungsi penting, yaitu melindungi kertas dari kusut dan air.


travel jurnal kulit



Karena sebagaimana kita tahu, sampul kulit sudah digunakan ada sejak ribuan tahun lalu. Salah satu perkamen tertua dengan sampul kulit adalah perkamen Mesir Dinasti ke-12 yang saat ini ada di Museum Berlin yang kini berusia 4000 tahun. Jadi, sudah bisa dibayangkan kan bagaimana kuatnya sampul kulit jika digunakan sebagai sampul buku catatan atau travel journal?

2. Jenis kertas Gak Tembus

Trevi Pro Handmade journal Hibrkraft ini menggunakan kertas jenis paper brown. Ada yang tau paper brown itu jenis kertas apa?

Brown Paper atau Kraft Paper adalah kertas yang berwarna coklat yang tidak diproses dengan pemutih. Kertas Kraft dibuat melalui proses kimia yang disebut proses kraft dimana bahan bernama lignin dihilangkan agar serat-serat kayu mudah dilepaskan pada proses pembuatan chemical pulp. Proses ini menghasilkan jenis kertas yang memiliki kekuatan elastisitas tinggi dan tidak mudah sobek serta tahan lama.

Selain itu, brown paper juga memiliki sifat mudah terurai di lingkungan sehingga banyak juga digunakan sebagai bungkus makanan. Tetapi jangan sampai deh travel journal saya berakhir jadi pembungkus makanan ya, hehe

Menurut saya Hibrkraft cerdas sekali menggunakan jenis kertas brown paper untuk Trevi Pro handmade journal Hibrkraft. Secara gitu yang namanya travel journal kan sifatnya dibawa kemana-kemana, jadi kebayang dong kalo jenis kertas yang digunakan adalah kertas HVS biasa? Udah keriting aja tuh kertas jadinya, hehe. menurut saya udah pas banget deh Trevi Pro handmade journal Hibrkraft ini dengan sampul kulit dan kertas brown paper.








Tapi kalau punya budget lebih, boleh lah minta costum sama Hibrkraft nya diganti dengan kertas canson atau jenis kertas lain yang bisa digunakan untuk sketchwalk menggunakan cat air. Tapi ntar dulu deh, harganya masih tak terjangkau oleh dompet emak-emak, hehe. But worth to try lho kalau memang niat bikin travel journal dengn konsep watercolour sketchwalk.

Tetapi, jenis kerta brown paper yang standar digunakan pada Trevi Pro handmade journal Hibrkraft juga sudah bagus kok.

Ketika saya menggunakan drawing pen, itu mengalir gitu aja. Istilahnya gak seret. Ketika menggunakan spidol juga tidak tembus. Benar-benar nyaman saat menulis dan membuat sketsa.

Kecuali kalau menggunakan marker based on alcohol ya, seperti copic, touchfive atau fine art. Karena memang berbahan dasar alkohol pasti tembus. Tetapi saya punya cara unik agar masih bisa menggunakan touchfive favorit saya, saya gunakan brown paper nya dan saya coloring lalu gunting dan tempel, udah mirip scrapbook deh.

3. Penutup Journal Sederhana


Ada beberapa jenis closure atau penutup sebuah buku catatan atau travel journal. Ada yang menggunakan clip on menggunakan kancing cetet, ada juga karet elastis ukuran sedang hingga besar dan tali kulit.


travel jurnal sampul kulit


Trevi Pro Handmade journal hibrkraft ini menggunakan karet elastis berbentuk bulat atau disebut juga Horizontal rubber cord closure. Menurut saya penutup journal ini sederhana, karena tinggal ditarik dan ikat. Simple kan? lagipula penutup jenis ini memang khas banget sih terdapat pada travel journal terlebih pada travel book midori.

4. Midori styled refillable binding sehingga Kertas bisa di isi ulang


Ini yang paling saya suka. Kalau paper udah penuh, travel journal bisa saya isi ulang dan journal lama bisa saya simpan sebagai koleksi berjangka. Jadi setiap refill punya periode tertentu, misal per tahun atau per bulan.

Kelebihan Trevi Pro handmade journal hibrkraft yang bisa di isi ulang ini karena Trevi Pro menggunakan teknik Midori styled refillable binding. Yaitu salah satu teknik bookbinding tanpa dijahit dan menggunakan tali elastis sebagai tempat refill kertasnya. Jangan membayangkan seperti refill buku ring jaman kuliah ya. Bukan seperti itu, tapi seperti ini nih :

travel book midori

5. Bisa costum jenis kertas, nama pada sampul dan Upsize


Seperti yang saya sebutkan di poin nomor 2, dimana kita bisa custom jenis kertas. Kita juga bisa custom engrave atau pasang nama di sampul journal kita. Juga teman-teman bisa custom upsize Trevi Pro handmade journal Hibrkraft nya. Misal adi ukuran A5 atau bahkan A4. Makin keren kan Trevi Pro handmade journal Hibrkraft kita.

6. Travel Journal dibuat Handmade


Saya selalu menghargai yang namanya proses, terlebih soal membuat journal. Seperti yang saya ceritakan di atas dimana saya pernah bookbinding sendiri dan merasakan susahnya membuat journal sendiri. Jadi begitu saya ketemu Handmade journal, wah saya merasa apresiasi sekali. Terutama untuk Trevi Pro handmade journal Hibrkraft.

Tidak mudah lho bookbinding itu, harus punya skill yang mumpuni dan pengalaman yang teruji. Jadi bisa dikatakan wajar jika buku handmade harganya lebih tinggi di pasaran dibandingkan buku yang dicetak.

Berikut saya share  satu video halaman dari Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft milik saya yaa






Sedikit Saran Untuk Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft, Travel Journal Favoritku


Dengan semua kelebihan dan hal-hal yang menjadikan Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft sebagai travel journal favorit saya ada hal-hal yang ingin saya sampaikan untuk pengembangan kedepannya dan membuat lebih nyaman saat menulis. 

1. Tali penutup


tali closure jurnal



Walau saya suka dengan kesederhanaan Horizontal rubber cord closure, tapi penempatannya yang disematkan dibelakang sampul agak ganggu. Ketika saya menulis atau sketching, maka simpul tali rubbernya terasa mengganjal diatas kertas. Sehingga menulis atau sketching tidak rata. Agak kurang nyaman jadinya. Mungkin akan lebih baik kalau disematkan di bagian bindingnya, tepat dibagian tengah. 

2. Pengait Pulpen/Drawing pen


Akan lebih praktis kalau ada pengait atau tempat khusus untuk menyimpan pensil, pulpen atau drawing pen yang disematkan di cover atau sampul. Jadi lebih mudah membawa Trevi Pro Handmade Journal Hibrkraft ini kemana-mana bersama sahabatnya, yaitu alat tulis. Satu paket jadinya.

3. Bikin Hampers Hari Raya


Akan jadi hadiah yang istimewa kepada sesama penyuka journaling atau kepada teman, sahabat, relasi dan keluarga memberikan hampers istimewa dihari raya. Bisa ditambahkan kue khas hari raya, pernak-pernik dan tentu saja buku catatan dari Handmade Journal Hibrkraft tentunya.

Saran ini saya berikan karena i’m deeply in love sama produk Handmade journal Hyberkrat. Semoga saran ini bisa ikut membantu pengembangan Hibrkraft dimasa yang akan datang ya.

Kenalan yuk dengan Hibrkraft




Hibrkraft adalah sebuah usaha yang memproduksi buku catatan secara handmade. Rumah produksi Hibrkraft berada di kota Bogor, Jawa Barat. Alamat lengkapnya di :

Hibrkraft. KP. Parakan Jati RT 02 RW 03 No 08, Ds Susukan, Kec. Bojonggede, Kabupaten Bogor. 16920

Yang tinggal di Bogor dan sekitarnya, bisa deh mengunjungi workshop Hibrkraft. Pasti seru.

Nama Hibrkraft berasal dari dua kata, yaitu “hiber”, yang dalam bahasa sunda berarti “terbang” dan Kraft artinya kerajinan tangan. Mungkin secara filosofis maksudnya adalah kerajinan tangan yang bisa menerbangkan angan dan dituangkan dalam sebuah buku harian atau catatan.

Hibrkraft juga memiliki arti lain yaitu akronim dari Haji Ibrahim, yang merupakan Founder Hiberkraft dimana beliau bercita-cita untuk dapat pergi ke tanah suci. Wow, makna yang cukup dalam ya.

Saya sangat menyukai filosofis dari Hibrkraft, yaitu

“Hibrkraft didirikan karena saya ingin mengembalikan kecintaan kepada dunia tulis-menulis”


Yang jadi pertanyaan, bagaimana cara mengembalikan kecintaan pada dunia menulis?

Ada cerita unik tapi inspiratif dari pendiri Hibrkraft yaitu Kang Ibrahim. Kecintaan beliau terhadap dunia tulis menulis rupanya sudah dimulai sejak SD. sama seperti saya ya kang, Tos dulu dong. Jadi, sejak SD Kang ibrahim memang sudah suka menulis di buku harian. Meski sering dicemooh dan diledek kawan karena dianggap too girly, Kang Ibrahim tidak terlalu peduli karena kebutuhan akan menuangkan isi pikiran, ide, pengalaman, gagasan, informasi atau sekedar corat-coret lebih penting dari tanggapan teman - temannya.

Kecintaannya terhadap dunia menulis di buku harian lantas menjadi pemicu Kang Ibrahim untuk membuat buku harian sendiri karena harga buku harian yang cukup mahal. Bukan hanya itu, Kang Ibrahim juga bahkan mencoba menjualnya kepada teman-teman dekatnya. Alasannya mungkin sederhana, ingin menghasilkan uang melalui passion.

Saya paham betul bagaimana rasanya cinta menulis dan menggambar lantas ingin membuat buku harian sendiri. Karena selain terbentur urusan duit dimana harga buku harian tidaklah murah, juga lebih puas jika membuat sendiri Setidaknya bisa sedikit sama lah dengan yang diharapkan dari sebuah buku harian. Apalagi bisa menghasilkan cuan dari passion. Kepuasaan dan pemenuhan kebutuhan yang berbanding lurus bukan?

Tetapi , proses Hibrkraft hingga menjadi sekarang tidaklah mudah. Hingga saat ini Hibrkraft sudah berjalan selama 10 tahun. Bagi pelaku usaha, usia 10 tahun tentu bukanlah angka usia yang muda. Pasti sudah mengalami banyak hal terkait mempertahankan sebuah usaha. Baik dari segi proses produksi, modal, konsep hingga manajemen.

So, saya pribadi sangat menghargai proses Hibrkraft hingga sekarang ini. Karena tidaklah mudah menjalani usaha yang berangkat dari passion. It takes a lot more than courage. Dibutuhkan ketekunan, konsistensi dan semangat yang gak mudah menyerah.

Lantas terjawablah sudah pertanyaan diatas? bagaimana cara mengembalikan kecintaan pada dunia menulis? Ya dengan membuat buku catatan sendiri, memproduksinya dan memasarkannya ke tengah masyarakat.

Saya belajar banyak nih dari Kang Ibrahim Anwar soal tekun dan konsistensi di jalur yang sudah menjadi passion kita. Karena konsistensi tersebut melahirkan Hibrkraft yang seperti sekarang ini. Memproduksi dan membuat buku catatan dengan banyak variasi dan menggugah semangat masyarakat untuk kembali menulis.

Satu hal lagi yang saya tangkap dari kisah inspiratif Kang Ibrahim, menulis bisa menjadi self healing, media gagasan dan ide serta bukti autentik kisah perjalanan hidup yang abadi melalui buku catatan. Yang nantinya dapat diwariskan pada anak cucu kita sebagai warisan literasi bekal hidup mereka menjalani hidup.

Cukup berat ya, hehehe. But its true. Pemahaman ini sejalan sih dengan niat saya menulis di blog dan travel journal. Selain sebagai media ekspresi, pengingat kenangan juga warisan untuk anak- anak saya kelak. Semoga kisah saya bisa menjadi inspirasi dan penguat motivasi mereka dalam menjalani hidup.

Yuk Berburu Handmade Journal Hibrkraft


Nah, buat teman-teman yang udah kepo dengan produk dari handmade journal Hibrkraft dan merasakan rasa nyaman saat menulis di travel journal, teman-teman bisa mengunjungi beberapa akun sosmed Hibrkraft dan situs resmi Hibrkraft . Selamat berburu , selamat berkomunikasi dengan diri sendiri dan happy journaling with Hibrkraft dan artjoka.

Salam Journaling,
Artjoka





Eka FL
Mom bloger yang hobi menggambar dan bikin kue kering. Pecinta kucing dan tanaman, suka banget mie ramen dan bakso yang ngakunya post rocker tapi playlist KPop semua.

Related Posts

49 komentar

  1. reviewnya lengkap dan detail sekali kakakkkk.... pas banget lagi cari journal handmade harga terjangkau, karena journal vintage gini biasanya emang rata-rata agak pricey.. nggak nyangka juga kalo refill bindingnya pake tali, aku kira pake ring :D

    Boleh nyebutin kekurangan lain dari brand ini nggak ya,, saat brand lain merambah ke marketplace, tapi brand ini belum (kurang buat pecinta diskon ongkir kayak aku hehe), atau mungkin bisa jadi salah satu kelebihan brand ya karena ingin lebih personal kepada calon pembeli hihi.... juga di feed IG-nya kurang update yah untuk tahun 2021..

    by the way kak kreatif banget loh udah bikin scrapbook sendiri. Dulu aku cuma modal kertas binder biasa dan sekarang entah ke mana :D tapi aku tetap cinta menulis walau apapun medianya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo kak anggi, makasih udah mampir yaaa. iyess aku setuju kalo jurnal kulit emang exclusive jadi harganya yaaaa agak mahil pastinya, hehehe. awalnya aku juga kurang kepikiran gitu cara refillnya, karena jujur walo aku suka journaling tapi urusan bookbinding aku kurang paham. eh ternyata jurnal trevi ini pake style midori yang aku juga baru tau teknik ini. enak banget jadinya kalo mau refill

      iyaa kak, Hibrkraft ini emang lagi rearrange managementnya, jadi akun sosmed agak terbengkalai. tapi sekarang udah on fire lagi tuh sosmednya. aku juga berharap masuk marketplace nih produk produknya, apalagi kita kita yang doyan hunting, hahahahaha. etapi di web resminya ada promo lho, kakak bisa langsung cek di web resminya

      Hapus
  2. Aku tau niih jurnal hibrkraft. Tapi sayang aku telat tahu, pas udh telanjur beli jurnal utk THN 2021 mba. Aku terbiasa tiap THN pasti beli jurnal baru. Dan selalu aku isi Ama coretan2 perjalanan, ATO apapun yg ptg.

    Malah aku bedain 3 jurnal. Jurnal pertama utk kegiatan sehari2, jurnal kedua biasanya aku bawa pas traveling. Dan jurnal ketiga aku hanya isi hal2 penting kayak pin dan pasword apapun. Maklum aku pelupa. Kalo nulis di gadget aku malah takut ke hack. Makanya aku tulis di jurnal :D. Tp ini jrg aku bawa kemana2. Memang di rumah, Krn takut ilang.

    Utk THN depan Pengen liat2 jurnal dari hibrkraft ini.

    Aku ngeliat jurnal mba Eka, banyak digambarin gitu, jadi sukaaaa deh. Sayang aku ga bisa gambar :p.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga baru tahu belum lama sih, dan kita kan samaan ya punya jurnal istimewa dari kak eno, aku juga pake itu untuk tahun ini. tapi ditambah dari hibrkraft juga sih, hahahaha. wiihh mantap nih kakak punya 3 jurnal. aku bahkan punya 4 jurnal tapi gak dipisah-pisah gitu, aku contek konsepnya ya, hihihihi. sayang sih kan jadinya semua jurnal isinya random gitu, gak jelas fungsinya jadinya.

      gak harus jago gambar kak, yang penting mah isinya, hihihihi. yuk tahun depan keceng keceng produk hibrkraft, aku saranain sih trevi, custom size A5 tapi biar puas nulisnya, hehehe

      Hapus
  3. Seru ya buat journal. Tapi saya kurang pandai menggambar. Paling seneng ya menulis. Nulis dengan font apa aja. Kalau lagi marah ya berarti tulisannya besar .hehe.

    Jadi inget channel youtube her86 M2. Dia suka journaling, traveling, berkebun dan sustainable. Jadi suka lihat channel nya.

    Mba kayaknya kerajinan kalau kertas nasi dipisah sama plastik nya .itu gimana caranya? Aku Lihat kertasnya aja udah nyerah. Hehe.

    BalasHapus
  4. Sama, mbak saya juga suka menulis di buku. Tapi bukan buku harian ya, cuma buku catatan kecil. Biasanya saya suka menulis hal-hal yang saya inginkan dan juga buat mencatat biar gak lupa (selain mencatat di hape).

    Kalau menggambar dulu sekali sebelum saya hobi menulis, menggambar adalah hobi pertama saya. Tapi sudah lama gak saya kerjakan. Hehe.

    BalasHapus
  5. Masyaallah lengkap banget teh eka tulisannya. Jadi gak sabar buat nyoba juga. Tek eka bukunya penuh warna ya asik banget jadi ngeliatnya. Keren

    BalasHapus
  6. Suka deh kalo ada orang yg seneng gambar sekaligus cerita di buku, pasti tulisannya rapi dan gambarnya bagusss.. hehe..

    Apalagi ada trevi jurnal ini ya, teh, pasti bikin makin semangat gambar dan nulis.

    Corat-coret deh sepuasnya.. haha..

    BalasHapus
  7. Impian banget punya jurnal berbahan kulit covernya. Emangnya teh bener banget deh itu yg namanya kertas cocok cocokan juga. Aku kadang covernya cakep tp kertasnya kuesng cocok jadi we ga re purchase lg. Kabita pisan euy sama Trevi hibrkraft ini . Bener nih mh travel journal, soalnya bentuknya kecil jadi bisa dibawa kemana aja yaa.


    Semoga dengan adanya Trevi pro ini jadi lebih mindful pada sdiri dan kesehatan juga ya teh. *uhuk

    BalasHapus
  8. Aku suka lihat gambar sama sketch cantik di halaman jurnal teh Eka. Aku lihat bukunya aja udah kesengsem, keren banget, pengen punya jugaaa

    BalasHapus
  9. Duhh di tangan kak eka jurnalnya jadi lebih cantik cobaaa 💙💙💙
    Keren ihh kak ekaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwk.. akankah jurnal ini juga cantik di tangan kita, Mbak Ji?

      Hapus
  10. waaah udah diisi, cakep bangeeet ya :) jadi makin semangat ya kalau jurnalnya sekece ini :)

    BalasHapus
  11. Ini travel journalnya keren yaaa ... unik bentuknya terus desainya juga simple jadi mudah dibawa kemana saja

    BalasHapus
  12. Meskipun sekarang teknologi sudah makin canggih, tapi keberadaan buku catatan tetap penting dan membantu kita di segala kesempatan. Sudah lama ingin punya travel jurnal kayak gini, tapi bingung cari dimana, eee ternyata langsung dapat infonya di sini. Bentuknya cakep, menarik dan dari kulit yang kuat. Semoga bisa segera beli.

    BalasHapus
  13. Pengin banget nulis di Journal. Tapi sekarang lagi belum bisa nih, kak. Kalau emaknya pegang buku pasti diminta dan buat mainan alias dicoret-coret.haha... sayang banget kan. Makanya sekarang aku beralih ke note di HP dulu mudah-mudahan nanti kalau dia udah paham, aku bisa nyoba Journal Hibakraft juga :)

    BalasHapus
  14. Keren emang hibrkraft ini. Kalau ngeliat ini bagus pengen punya satu
    jadi lirik usahaku sendiri yang bikin kantong buku ehehehe. Semangat semoga bisa sesukses hibikraft

    BalasHapus
  15. Wuih seru ya kak nulis di buku yang cantik begitu. Jadi pengen deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh ternyata ada temanku lho yg punya kk. Bagus banget aslinya tuh

      Hapus
  16. Aku udah pernah beli jurnal di hbrkraft juga mba buat kado ultah temen aku , pelayanannya super ramah

    BalasHapus
  17. beruntunglah masih menyempatkan menulis tangah hehe..saya pikir menulis tangan memberi kepuasan tersendiri bahkan dengan adanya travel jurnal ini dapat membantu menuliskan hal-hal penting yang mungkin saja kita lupa.

    BalasHapus
  18. Lucuuu. Kamu rajin bgt Kakk. Aku waktu SMP rajin bgt curhat di diary, skrg2 nyoba lagi malah malesss bgt dan sering absen. Kayaknya udah keenakan ngetik jd males tulis tangan deh wkwk makanya curhatnya pindah ke blog aja jadinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ia yaaaaa.
      Kalau aku dulu karna takut di baca orang jadi beres nulis di binder di sobek langsung atau di sembunyiin hahahaha

      Hapus
  19. Keren yah ini hibrakraft... teman oerjalanan yang kece pastinya. Saya pun skerang suja bawa buku note kecil kalau pergi ke mana-mana. Siapa tau nemu ide. Ngeliat journal hubrakraft jadi mupeng pengen dpet juga

    BalasHapus
  20. Aku sudah sejak lama meninggalkan menulis di note/agenda yg biasa dibawa kmn2. Skrg nulisnya lsg di hp. Namun keren buat tmn2 yg msh mempertahankan kebiasaan baik ini.

    BalasHapus
  21. Ya ampun mba aku ngiler. Sebagai penulis buku diary zaman remaja, aku suka nulis di buku diary vintage gitu yg Brown paper juga. Sampulnya dari kayu manis dijejer2 gitu. Cute pokok nya. Aq pny impian sih bs jurnaling lagi kelak kalau waktu luang sdh lebih banyak. Mgkn ketika traveling bareng teman bs bikin travel jurnal. Oh ya yang paling menarik dari hibikraft itu bisa diisi ulang kertasnya

    BalasHapus
  22. kalau bukunya sebagus ini kok jadi eman nulisinnya hahhaha. secara tulisan tanganku kayak ceker ayam. tapi kayaknya memang seru ya bikin journaling gini. pernah sih punya buku diary, waktu SD. sepertinya musti digalakkan lagi, buat healing.

    BalasHapus
  23. Duh baru ngeh nih ternyata Artjoka ini ada kepanjangannya ya. Btw ulasanmya tentang jurnal dari hibrkraft ini lengkap sekali. Lihat jurnalnya keren dan kelihatan unik ya. Dari sampulnya udah estetik gitu. Jadi pengen deh punya jurnal yang keren kayak gini dan belajar bikn journaling :)

    BalasHapus
  24. Semoga ada rejeki bisa punya ini nih, karya hibkraft emang keren
    alhamdulillah ya mba udah punya jurnalnya jadi semangat

    BalasHapus
  25. Terlihat sekali bakat jurnalingmu Teh Eka. Bisa nyoret nyoret jadi bagus gitu. Jurnalku masih nganggur, rasanya khawatir jadi jelek kalau ditulis kwkwwkw. Jadi di buku biasa dulu kalau nulis .

    BalasHapus
  26. Duh aku skrgnya coret2nga hijrah ke lsg di hp. Jd kgn jg nulis lsg di notes spt ini.

    BalasHapus
  27. Kerenn kak eka dapat yang trevi huhu iri deh pengen yang kulit soalnya wkwkwk

    BalasHapus
  28. menulis itu bagiku healing banget. Aku bisa nulis berjam jam kalau lagi galau. wah apalagi kalau di fasilitasi notebook yg kece gini makin betah nulis

    BalasHapus
  29. jadi keinget awal awal punya buku diary waktu SMP yang ada gemboknya :D
    terus koleksi jenis kertas binder, tapi bukan jenis kertasnya, lebih tepatnya gambar gambarnya yang unyu unyu waktu itu
    trevi ini modelnya elegan, minimalis gitu ya, sampul covernya dari bahan kulit jadi terkesan macho. aku suka
    ternyata jenis kertas aja macam macam ya, dan sebutannya beda beda, mungkin kalau aku ga tau namanya,bakalan aku sebut kertas coklat

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahhhh aku juga pernah dong puny adiary bergembok. macam hal istimewa aja ya, hahahaha. sempet juga pake binder. kayanya semua jenis jurnal dan diary udah di cobain ya, hihihihi

      iyaa kak, trevi ini emang elegan banget. kertas coklat ini namanya kerta kraft kak, aku juga dulu kurang paham soal kertas. kalo bikin asal cocok dan aku suka ya pake aja, sampai pake kertas nasi kan, wkwkwkwk

      Hapus
    2. Samaan nih saya dulu juga suka nulis di diary bergembok dan koleksi kertas binder gitu. Nah, iya saya juga selama ini nggak tahu jenis2 kertas ternyata ada banyak jenisnya salah satunya ya kayak trefi ini yang menggunakan kertas jenis kraft. Jadi nambah pengetahuan juga buat saya, hehe

      Hapus
  30. Aku dulu juga seneng banget tuh nulis di diary, apa aja uneg2 ditumpahin deh. Lirik lagu, kegiatan apa aja hari ini. Terus sampe punya blog. Jadi lupa deh nulis diary. Jadi salut sama yang rajin ngejurnal, bikin bullet jurnal, bisa gambar sendiri pula kaya mba Eka. Semangat terus mbaaa!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama banget. Sekarang lebih sering lewat gawai ya kalau nulis. Aku juga mau membiasakan diri lagi buat ngejurnal.
      Kalau bisa bikin animasi yang keren-keren di jurnal kaya yang mba eka bikin asik juga kayanya.

      Hapus
  31. JAman remaja aku suka nulis di diari namun aku robek robek karena takut ketahuan ibuku, hehehe. Nah untungnya skrng aku mulai ngeblog jadi alau ada uneg2 aku tinggal nulis dalam versi yang tidak diketahui orang lain cerita siapakah itu, hihihi

    BalasHapus
  32. Jurnal ya cantik banget mba keliatan sangat ethnic karena emang dari kulit sih makanya unik banget

    BalasHapus
  33. Pengen yang trevi ini deh kak ekaaa huhu, sukaa sama designnya elegan banget dan kayaknya awet yah

    BalasHapus
  34. Wah iya ya mirip sama buku journal yang di film Journey to the center of the earth. Sampulnya kulit.

    Pas baca di bagian isi bukunya yang bisa diganti kan tadinya aku juga ngebayangin bakalan semacam buku binding yang pake ring besi itu. Terus pas Kak Eka nulis, jangan bayangin seperti itu, aku auto ngakak. Ampun, tau aja bayanganku jadi kemana.

    Ternyata berbeda. Jadi nggak mudah lepas dan sobek juga kertasnya. Sudah begitu, kualitas kertasnya nggak mudah lecek. Pas banget memang buat dijadikan travel journal.

    BalasHapus
  35. Cakep banget ya yg cover kulit, jdi pengen nambah koleksi hibrkraft...
    Btw,bullet journal nya keren bgt sih mbaa...

    BalasHapus
  36. Keren kak, reviewnya muantul dan lagi itu bikin warna warni ada sketnya duh cuantik.

    Btw, unik ya koleksindari hibrkraft ini. Itu dari kulit terus aku bayangin harganya hehhr.. sesuailah ya.

    Jadi pas nulis berasa bangga gtu y.

    Keren kak, aku jadi pengen liat2 koleksinya juga nih..

    BalasHapus
  37. wah journaling nya bagus banget kak :') aku jadi termotivasi untuk kembali menulis diary hehehehehe

    BalasHapus
  38. Buat ngumpulin ide-ide saat dalam perjalanan cocok banget nih, apalagi ak yang suka lupaan gini huhu. Journal handmadenya membantu banget .

    BalasHapus
  39. inget jurnal, inget andra alodita yang selalu nulis jurnal tiap hari.. mulai pengen nyoba juga deh dan jurnal yg di review tadi bikin ngiler ya, gemesss, modelnya unik

    BalasHapus
  40. Cakep ya yang model Trevi ini. Aku punya jurnal kulit juga tapi bukan dari Hibrkraft, jadi pengen punya yang Trevi ini. Nunggu yang ini habis deh, wkwk. Secara nulisnya kalau ingat doang. Saking udah jarang coret2 manual.. sekarang coret2nya digital, duh duh duh.

    BalasHapus
  41. Ini simple banget ya Mbak
    Isinya penuh dengan isi hati dan kepala dan bisa dibawa kemana-mana dengan asik

    BalasHapus

Posting Komentar