Insto Dry Eyes, Solusi Mata Kering Ibu Berdaya di Era Digital

إرسال تعليق
insto dry eyes

Bahkan pagi pun belum muncul, tapi jemari ibu sudah menari di atas keyboard semenjak sang kokok masih tertidur.

Di era digital, peran ibu semakin aktif, kreatif, dan produktif. Namun dibalik semangat itu, ada satu keluhan yang sering terabaikan: Mata perih dan kering akibat terlalu lama menatap layar.

Ibu butuh lebih dari sekadar semangat, ibu butuh mata yang nyaman. Insto Dry Eyes hadir sebagai teman setia ibu digital melawan mata kering.

Mata kering akibat terlalu lama menatap layar laptop memang sering dialami oleh banyak orang terutama mereka yang dominan menggunakan laptop sehari-hari, baik untuk bekerja ataupun hiburan.

Padahal menurut Sidarta Ilyas dalam buku bertajuk “Penuntun Ilmu Penyakit Mata (2005)", menyatakan bahwa jika menggunakan komputer atau laptop lebih dari 4 jam, mata akan lebih cepat mengalami refraksi yang menyebabkan mata kering.

Lantas apa yang harus dilakukan jika mengalami mata kering? Salah satu caranya menggunakan obat tetes mata Insto Dry Eyes.


Insto Dry Eyes, Solusi mata kering (Dok. pribadi)

Bekerja Digital, Jangan Sampai Bikin Mata Menyesal



Awalnya pilihan, Ya saya memilih profesi freelancer digital karena konsekuensi atas pilihan yang saya buat. Pilihan yang jauh saya tetapkan sebelum menikah. Dengan tekad bulat saya berkata pada Suami kala itu,

“Setelah kita nikah aku gak mau kerja ya.  Aku mau di rumah aja ngurus anak-anak. Kalaupun kerja ya yang bisa dikerjain di rumah aja. Aku gak mau anak - anak ngerasain yang aku rasain, tiap hari ditinggal pergi ayah-ibu kerja dari pagi sampai sore. Aku kesepian”.

Alhamdulillah Suami setuju dan setelah kami menikah, saya fokus meningkatkan kemampuan menggambar dan mulai ngeblog. 

Sayangnya, keinginan dan harapan tak semulus kulit wajah Jennie Blackpink. Selain menghadapi peran baru sebagai ibu pasca kelahiran anak pertama, trauma masa kecil juga masih membekas, tak ayal kerap datang ditengah gempuran mood swing entah karena lelah atau sakit. Merayap perlahan memakan harapan dan kebahagiaan.

Tak mudah bagi saya untuk bangkit dari baby blues syndrome yang kedua kalinya pasca kelahiran anak kedua. Jangan tanya soal krisis identitas hingga merasa hilang diri dan seakan ingin lenyap begitu saja.

Ibu manapun pasti paham, menjadi ibu baru dengan dua anak laki-laki tidaklah mudah. Berjibaku dengan waktu, tumbuh kembang anak dan urusan domestik. Tak ada waktu untuk diri sendiri.

“Gak bisa! Gak bisa gini terus!! “ Jiwa juangku meronta.

Akhirnya, saya memilih bangkit dan mencari solusi. Saya ngajak Suami diskusi panjang lebar selebar lapangan bola deket rumah. Akhirnya saya memutuskan untuk kembali kerja, di rumah tentu saja.

Saya harus menemukan kembali jati diri, agar saya bisa kembali merasa utuh.

Untungnya saya masih punya hobi menulis dan menggambar, jadi mengapa tidak saya manfaatkan kedua hobi saya menjadi lahan produktivitas? Dan disinilah saya sekarang, bekerja sebagai penulis lepas, Blogger dan Illustrator digital.

Nyatanya, menjadi produktif mampu meluluhkan dan mengikis trauma secara perlahan. Dengan bangga saya menyebut diri saya, Ibu Berdaya Digital.

Menjadi Ibu Berdaya Digital tentu pilihan tepat karena saya bisa bekerja di rumah sembari membersamai anak - anak. Selain mendapat penghasilan sampingan, saya juga berkesempatan upgrade soft skill, menambah pengetahuan, menambah koneksi dan relasi.

Bekerja dalam kemudahan diselingi hiburan dan belanja online hingga interaksi sosial melalui laptop, tentu saja hal ini menjadikan laptop senjata andalan saya selain smartphone dan tablet.

Laptop terbiasa nyala bahkan hampir tak pernah padam kecuali mati listrik atau belum bayar tagihan WiFi.

obat tetes mata terbaik
Ibu berdaya di era digital, selalu siap sedia Insto Dry Eyes


Saya terbiasa bekerja dengan layar yang multitasking bahkan double screen seolah waktu bisa diperluas dan jarak diperdekat. Tapi lama-lama, yang awalnya pilihan berubah jadi kebiasaan. Bangun tidur buka HP, sebelum tidur cek notifikasi dan duduk berjam-jam di depan laptop menjadi rutinitas.

Selain itu, jam produktif saya terbatas, hanya bisa bekerja di malam hari karena bebas dari distraksi “Mamah minta jajan” atau “Mamah minta bikinin chicken”. 

Jadi, lepas Isya saya menidurkan anak-anak dan ikut tidur sampai pukul 11 malam lalu bangun dan “begadang” hingga adzan awal. Tidur sebentar sampai waktunya sholat subuh dan kembali “riweuh” dengan aktivitas anak-anak.

Sibuk sekali ya saya? Hahahaha, tapi saya bahagia dan itu cukup bagi saya.

Sayangnya dibalik “sok sibuknya” saya, diam-diam tubuh kerap memberi sinyal. Mata mulai sering perih, kering, terasa berat. Fokus menurun, kepala terasa penuh. Ini bukan sekadar lelah biasa, tapi dampak dari gaya hidup yang nyaris tanpa jeda.

Padahal, mata yang sehat merupakan syarat mutlak yang dimiliki Ibu Berdaya Digital.

Bagaimana tidak? Hampir semua pekerjaan dilakukan dengan menatap layar, mulai dari bikin konten, balas email klien, menggambar, mendesain, riset, sampai ikut meeting secara daring. Aktivitas ini nggak cuma menyita waktu dan pikiran, tapi juga menguras tenaga, terutama mata.

Mata, ibarat senjata utama bagi Ibu Berdaya Digital. Tapi saya abai, beneran abai dan sering menyepelekan mata perih dan gatal. Hilang sendiri? Ya biasanya begitu makanya saya cuek. Hingga suatu hari di pertengahan tahun 2021, selama satu bulan itu saya sering ngeluh perih mata, tapi ya gitu, cuek. Sampai akhirnya saya kelilipan ketika masak opor ayam. Lengkap sudah derita sakit mata saya. 

Kejadiannya sangat cepat, tak terasa bahkan hampir tak menyangka. Pagi itu saya duduk ditemani laptop, nonton serial drakor kesukaan saya. Sesekali memperhatikan tangan yang sedang ngulek bumbu opor ayam, lalu tiba - tiba….

Aduh mataaaa!!” teriak saya.
Kenapa Mah? “ Tanya Suami,
Mataku Bah, mataku sakit. Kayak ada yang masuk, kayak kelilipan” Jawabku panik.

Dengan segera Suami memeriksa mata saya dan berkata, 

Gak ada apa-apa kok, gak ada yang masuk
“Tapi ini perih, ini sakit, kayak ada yang masuk gitu. Lihat nih merah” Jawabku semakin panik dan meringis.
Ya udah, yuk ke Dokter” Jawab Suami ikutan panik.

Sayangnya di Bandung Timur gak ada dokter mata spesialis, jadi mau gak mau kami harus ke daerah Otten di pusat kota. Perjalanan menuju dokter mata jauhnya serasa bepergian ke luar kota.

Tentu saya tidak mengalah pada jarak, apalagi saat itu saya panik luar biasa. Yang ada di pikiran saya hanya satu, “Mata saya harus sembuh, deadline menanti!” Wkwkwk, masih sempet kan mikirin kerjaan ya? hihihi. Beneran, sih bekerja digital, jangan sampai bikin mata menyesal.

Insto Dry Eyes untuk Mata Kering
Insto Dry Eyes, Sahabat Ibu Berdaya di Era Digital (Dok. pribadi)


Dokter Bilang, Saya Kena DED



Karena Suami menemani anak-anak yang  tak bisa ditinggal, akhirnya saya meminta Ibu untuk menemani saya mengunjungi Dokter mata. Kami pergi menuju Klinik Utama Mata Soediro di Jl. Nyland, Otten. Kenapa gak ke Cicendo? Karena hari sudah menjelang pukul 09:00 WIB, sementara kalau ke Cidendo harus antri dari subuh.

Sambil menunggu panggilan dokter, saya banyak merenung. Iya merenung, 
Apa saya sudah salah ya? Apa selama ini saya terlalu overworking? Apa selama ini saya sudah Dzolim dengan tubuh saya?
Tiba-tiba saya menangis, tentu saja menangis dalam kondisi mata sedang perih. Jadi rasanya lucu tapi memilukan. Ibuku tersenyum kecut sambil merangkulku dna berkata, " Gak apa-apa, Insyallah gak apa-apa" Sungguh membuatku tenang. Makasih Ibu, padahal sudah sepuh tapi masih kuat bawa mobil dan mengantar saya ke Dokter mata yang jaraknya cukup jauh. 

Saya sadar, bekerja depan layar terus-menerus bukan hanya soal produktivitas, tapi juga tentang seberapa kita menjaga diri sendiri. Karena menjadi Ibu Berdaya Digital bukan hanya soal bisa mengikuti teknologi, tapi juga tahu kapan harus berhenti sejenak, istirahat dan menggunakan Insto Dry Eyes sebagai solusi efektif mengatasi mata kering.

Loh kok jadi ke Insto ya? Iya, Suami udah nyaranin berapa kali tiap saya ngeluh soal perih dan mata kering, tapi saya selalu bilang, “Ntar deh, nanggung”, dan jadilah mata kering berlanjut ditambah kelilipan ketika masak, yaaah akhirnya saya harus ke Dokter mata yang biayanya gak murah.


klinik mata bandung
Klinik mata Soediro, Bandung (Dok Pribadi)


Hanya mengantri 10 menit saja,  kemudian giliran saya dipanggil. Dengan ramah dan senyuman hangat Pak Dokter menyambut saya. Tanpa banyak ba-bi-bu saya langsung curhat perihal mata kering dan kejadian ngulek bumbu sambil drakoran. 

Lalu Pak Dokter memeriksa mata saya dengan alat dimana saya harus meletakan dagu dan melihat kedepan lalu membersihkan mata dan meberikan obat tetes mata. 

Setelah memeriksa, Pak Dokter memberi saya obat tetes mata dan memberikan hasil analisa, 

Mata ibu gak apa-apa kok, matanya udah bersih udah gak ada sisa kelilipan. Cuman DED ringan, mata ibu mengalami mata kering, ada sedikit luka di kornea tapi Insyallah sembuh” Ucap Dokter. 

Alhamdulillah.

Hampir empat tahun berlalu sejak kejadian itu, sungguh peringatan keras bagi saya untuk lebih waspada terhadap kesehatan mata. Alhamdulillah sejak hari itu, saya tidak mengalami sakit mata perih kronis lagi. Perih dikit sering lah, auto kasih Insto Dry Eyes langsung beres!


Waspadai Mata Perih, Agar Hidup Gak Ikutan Perih



Jangan ya dek, jangan SePeLein, Gunakan Insto Dry Eyes! Pokoknya jangan sampai kejadian seperti saya.

Jatuh sekali masih dimaklumi, kalau sampai jatuh kedua kali apa gak belajar namanya? Makanya saya lebih waspada sekarang agar mata gak perih lagi biar hidup gak ikutan perih.

Karena penasaran, saya cari tahu lebih banyak soal kesehatan mata terlebih untuk kita-kita yang bekerja depan laptop berjam-jam. Apalagi Pak Dokter sempat bilang, “DED”. Apa itu DED? Saya kan makin penasaran.

Mata Kering Itu Apa


Jadi mata kering itu adalah,
Mata kering atau Dry Eyes Disease (DED) adalah penyakit multifaktorial pada permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya homeostasis lapisan air mata, dan disertai dengan gejala mata, dimana ketidakstabilan lapisan air mata menyebabkan kerusakan pada permukaan mata . TFOS DEWS II (Tear Film and Ocular Surface Society Dry Eye Workshop II) pada tahun 2015, gangguan mata kering).

Sederhananya, mata kering adalah kondisi dimana mata mengalami gangguan akibat beberapa faktor baik internal maupun eksternal yang menyebabkan gejala seperti Mata SEpet, PErih, LElah, dan gatal.

mata kering
Definisi mata kering (Dok. pribadi)

Penyebab dan Dampak Mata Kering


Kalau bicara mata kering, sebetulnya cangkupannya luas. Dikutip dari National Library of Medicine, secara umum, penyebab mata kering adalah sebagai berikut : 

  1. Penggunaan obat - obatan tertentu, seperti obat sistemik dan obat topikal
  2. Kondisi kesehatan, seperti penyakit kulit, Alergi, Automun, Infeksi virus herpes, Gangguan jaringan ikat, Penyakit kencing manis , Penyakit kulit di sekitar kelopak mata, seperti rosacea atau eksim 
  3. Bedah mata, seperti Bedah refraktif, Operasi katarak, Keratoplasti, Operasi kelopak mata  
  4. Luka bakar kimia atau termal yang menyebabkan jaringan parut pada konjungtiva 
  5. Hormon pada wanita seperti penurunan kadar androgen yang terjadi pada masa menopause 
  6. Faktor Ekternal, seperti penggunaan komputer atau perangkat  dan pemakaian lensa kontak
  7. Kelebihan atau kekurangan dosis vitamin terutama kekurangan vitamin A yang dapat menyebabkan xerophthalmia dan munculnya bintik Bitot pada konjungtiva pada kasus yang parah 
  8. Faktor lingkungan, seperti asap kimia, asap rokok, angin kencang, suhu tinggi, polusi, ketinggian, kelembaban rendah  
  9. Kebiasaan perilaku buruk, seperti merokok, alkohol, kurang tidur, pola makan tidak sehat
 
penyebab mata kering
Infografis penyebab umum mata kering (Dok. pribadi)


Jika di lihat penyebabnya, Dry Eye Disease (DED) dikategorikan kedalam dua jenis yang mencangkup keseluruhan penyebab mata kering di atas. 

Berikut penyebab mata kering berdasarkan kegorinya yang saya kutip dari TFOS DEWS II (Tear Film and Ocular Surface Society Dry Eye Workshop II) pada tahun 2015, yaitu :

1.  Evaporative Dry Eye (EDE),  kondisi di mana air mata menguap terlalu cepat sehingga tidak cukup untuk melumasi mata, yang seringkali disebabkan oleh disfungsi kelenjar Meibom yang disebabkan oleh :
  • Paparan lingkungan (angin, AC, layar digital)
  • Penggunaan lensa kontak
  • Menurunnya frekuensi berkedip saat menatap layar
2.  Aqueous Deficient Dry Eye (ADDE), jenis mata kering yang disebabkan oleh penurunan produksi air mata yang mengandung cairan yang disebabkan oleh :
  • Produksi air mata berkurang
  • Gangguan pada kelenjar lakrimal
  • Penyakit autoimun (misalnya: Sjögren's Syndrome)

Gangguan mata kering akibat penggunaan laptop terlalu lama masuk klasifikasi yang mana?

Yang unik adalah, untuk klasifikasi gangguan mata kering karena penggunaan laptop, tidak termasuk kedalam klasifikasi Evaporative Dry Eye (EDE), melainkan Computer Visual Syndrome (CVS).

Hal ini diperkuat oleh pernyataan dalam sebuah artikel bertajuk “Computer Vision Syndrome (Digital Eye Strain)” yang diinisiasi oleh Koushik Tripathy, MD (AIIMS) bahwa,

American Optometric Association (AOA) pada akhir abad ke-20 mendefinisikan computer vision syndrome (CVS) atau digital eye strain sebagai sekumpulan masalah yang berkaitan dengan mata dan penglihatan yang timbul akibat penggunaan komputer, tablet, e-reader, dan ponsel dalam waktu lama, yang secara khusus menyebabkan peningkatan stres pada penglihatan jarak dekat.

Jadi, dampak mata kering yang saya alami adalah sebagai berikut : 
  • Mata kering yang sering saya alami sebelum mengunjungi Dokter merupakan gejala DED ringan yang menyebabkan mata perih, kering, gatal dan terasa sepet yang disebut Computer Visual Syndrome
  • Tapi kalau sudah sampai tahap mata mengalami kemerahan, iritasi parah, gatal dan perih  dan rasanya tak tertahankan, masuk kategori Evaporated Dry Eyes karena gejala sudah mencapai tahap kronis.
Sementara itu, dikutip dari Alodoc, adapun gejala  mata ringan secara umum adalah sebagai berikut : 
  • Mata mengalami kemerahan
  • Mata terasa panas
  • Mata terasa seperti berpasir 
  • Mata mengalami iritasi 
  • Mata terasa lebih sensitif terhadap sinar matahari
  • Penglihatan terasa buram namun membaik setelah berkedip
  • Terdapat lendir di dalam atau sekitar mata, terutama ketika bangun tidur

Sesuai nih gejala mata kering dengan yang saya rasaka, sayangnya saya juga mengalami gangguan mata kering kronis atau DED/EDE karena dibiarkan dan menyebabkan dampak yang lebih parah.

Dikutip dari Alodokter, gangguan mata kering dapat menyebabkan komplikasi jika dibiarkan, seperti infeksi mata, kerusakan pada kornea, ulkus kornea, konjungtivitis dan gangguan penglihatan. 
gejala mata kering
Infografis gejala mata kering (Dok. pribadi)

computer visual syndrome adalah
Infografis computer visual syndrome (dok. pribadi)


Infografis jenis mata kering
Infografis jenis mata kering (dok. pribadi)


Insto Dry Eyes, Penyelamat Agar Tetap Berdaya


Penasaran dengan saran Pak Dokter, saya kembali cari tahu kenapa beliau menyarankan saya menggunakan Insto Dry Eyes #InstoDryEyes #MataKeringJanganSepelein jika nanti mata saya perih lagi.

Bener banget kalau Insto Dry Eyes adalah solusi efektif mengatasi mata kering akibat penggunaan laptop yang terlalu lama.

Apa Itu Insto Dry Eyes? Insto Dry Eyes adalah produk obat tetes mata yang digunakan sebagai pelumas yang mirip dengan air mata. Insto Dry Eyes merupakan salah satu dari tiga varian Insto yang diproduksi oleh Pharma Healthcare.


obat tetes mata untuk mata kering
Insto Dry Eyes, obat tetes mata untuk mata kering (Dok. Pribadi)


PT Pharma Health Care, yang lebih dikenal dengan nama Combiphar, adalah perusahaan farmasi yang memproduksi dan memasarkan obat-obatan di Indonesia.

Jadi, Combiphar gak hanya memproduksi Insto tapi juga obat-obatan yang bisa membantu meringankan gejala penyakit lain seperti batuk dan pilek. Produknya oke loh, saya dan keluarga juga pakai, apalagi obat batuknya. Tapi bicara soal mata perih dan gatal, Insto Dry Eyes udah pilihan tepat sih.

Kandungan dan Manfaat Insto Dry Eyes


Insto Dry Eyes merupakan obat tetes mata dengan kandungan Hypromellose atau Hydroxypropyl methylcellulose 3,0 mg dan Benzalkonium chloride 0,1 mg. Insto Dry Eyes bisa untuk apa saja? Berikut manfaat dan kegunaan Insto Dry Eyes, yaitu :
  • Insto Dry Eyes termasuk golongan obat bebas terbatas yang dapat digunakan untuk kelas terapi Dekongestan Oftalmik, Anestesi, dan Antiinflamasi.
  • Insto Dry Eyes dapat digunakan untuk memberikan efek pelumas seperti air mata, mengatasi gejala mata kering, pedih, lelah dan meringankan iritasi mata
  • Insto Dry Eyes juga dapat digunakan sebagai pelumas pada mata palsu.

Sebagai informasi, Hypromellose yang memiliki nama kimia Hidroksipropil metilselulosa ( HPMC ) yang merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari penggabungan banyak unit kecil yang disebut monomer melalui reaksi kimia dengan jenis polimer viskoelastik semisintetik, inert, yang digunakan dalam sediaan obat tetes mata, serta komponen eksipien dan pengiriman terkontrol dalam obat-obatan oral, ditemukan dalam berbagai produk komersial (Wikipedia).

Maka tidak heran jika Hypromellose kerap dijuluki sebagai air mata buatan karena kemampuannya melumasi dan melembapkan bola mata seperti halnya air mata alami.

Sementara Benzalkonium chloride adalah antiseptik yang dapat menghentikan pertumbuhan beberapa jenis bakteri, virus, dan jamur. Benzalkonium chloride dapat membunuh bakteri, virus, maupun jamur yang kontak dengannya sehingga dapat membuat suatu produk tahan lebih lama (Alodokter).

Sedangkan menurut Novo Nordic Pharmatech, Benzalkonium Chloride (BKC) merupakan senyawa serbaguna yang banyak digunakan dalam industri farmasi. Khasiatnya yang kuat, antimikroba, dan surfaktan berspektrum luas menjadikannya andalan antimikroba dan bahan penting dalam berbagai formulasi farmasi.
Hal inilah yang menjadi kelebihan Insto Dry eyes yang mengandung hydroxypropyl methylcellulose 3,0 mg dan Benzalkonium chloride 0,1 mg sangat tepat digunakan untuk mengatasi mata sepet, perih, lelah akibat penggunaan laptop yang terlalu lama.

Insto Dry Eyes New Packaging
Insto Dry Eyes New Packaging (Dok. pribadi)

Kandungan Insto Dry Eyes
Kandungan Insto Dry Eyes (Dok. pribadi)

Manfaat Insto Dry Eyes
Manfaat Insto Dry Eyes (Dok. pribadi)


Cara Pakai Mudah, Mudah Didapatkan dan Harga Terjangkau


Cara pakai Insto Dry Eyes sangat mudah. Sebelum menggunakan Insto Dry Eyes tentu saja saya harus cuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu baru teteskan 1-2 tetes ke mata yang perih sebanyak 3 - 4 kali sehari.

Insto Dry eyes selalu saya simpan di tempat yang kering dengan suhu adem tapi gak dingin, sekitar dibawah 30°C.

Tersedia dalam kemasan 7.5 ml dan sudah teregistrasi BPOM, gak sulit kok menemukan Insto Dry Eyes karena tersedia di apotek dan minimarket kesayangan dengan harga lebih murah dari semangkuk Bakso solo depan rumah yang harga semangkoknya 25 ribu rupiah. Harga Insto jauh lebih murah dari itu.

Lantas apa kelebihan Insto Dry Eyes hingga Dokter menyarankan saya menggunakannya jika mata perih? Ternyata karena Insto Dry Eyes memang diformulasikan khusus untuk memberikan efek pelumas seperti air mata dan mengatasi gejala kekeringan pada mata (Halodoc).


Cara pakai Insto Dry Eyes
Cara pakai Insto Dry Eyes (Dok. pribadi)


Jadi, mata kering karena penggunaan laptop berjam-jam tanpa jeda, solusinya memang Insto Dry Eyes. Udah fix deh, Insto Dry Eyes bisa bantu kembalikan produktivitas seperti sedia kala.


Lakukan Ini Agar Mata Gak Perih Lagi


Selain menggunakan Insto Dry Eyes, kita juga perlu melakukan hal-hal berikut ini selama bekerja depan laptop berjam-jam, yaitu :

1.  Batasi Penggunaan Perangkat Digital Terutama Laptop


Menurut Ilyas, dalam bukunya berjudul “Penuntun Ilmu Penyakit Mata (2005)" menyatakan bahwa menggunakan komputer atau laptop lebih dari 4 jam, akan menyebabkan mata mengalami refraksi dan mata kering.

Inilah yang sering saya alami, bekerja di depan laptop dari pukul 23:00 WIB - 04:30 WIB tanpa jeda, kecuali shalat tahajud dan ke kamar mandi atau bikin mie instan dan segelas kopi.

Lantas ketika perih di mata muncul, tapi saya sepelein dan cuek, Udah deh, berangkat ke dokter lagi kalau gak segera pakai Insto Dry Eyes.



2.  Atur Cahaya dan Kontras Laptop


Karena faktor usia kali ya, maunya tuh laptop nyala terang banget seterang lampu petromak kalo lagi mati listrik. Sampai Suami saya bilang, “ Silau Maannn!!” hehe.

Padahal, menurut National Library ofe Medicine, pengaturan kontras yang optimal pada layar laptop tuh penting banget untuk mengurangi ketegangan mata. Layar laptop yang diatur terlalu cerah akan menyebabkan silau (bener kata Suami ya, hehe).

Jika memungkinkan, kamu juga bisa mengaktifkan fitur cahaya biru atau mode malam untuk membantu mengurangi paparan cahaya biru yang dapat menyebabkan mata lelah.

3.  Lakukan Istirahat 20-20-20


Inilah istirahat yang disarankan Pak Dokter, yaitu aturan 20-20-20. Awalnya nyinyir sih, karena malas dan saya mikirnya rebahan dikit aja deh istirahtnya. Tapi setelah diterapkan, lumayan ampuh loh. Begini cara melakukan aturan 20-20-20, yaitu :
  1. Setiap 20 menit sekali, ambil jeda
  2. Lihat objek yang jaraknya sekitar 20 kaki atau 6 meter selama 20 detik

Dikutip dari artikel bertajuk “Deconstructing the 20-20-20 Rule for digital eye strain” karya Brian Chou, OD, FAAO, ternyata, aturan 20-20-20 banyak direkomendasikan oleh dokter spesialis penyakit dalam untuk membantu mengurangi ketegangan mata akibat penggunaan perangkat digital. Namun, siapa sih yang pertama kali mencetuskan saran ini?

Jeffrey Anshel, OD, FAAO adalah orang yang pertama kali mencetuskan aturan 20-20-20 pada tahun 1991.

Efektivitas penerapan 20-20-20 terbukti melalui hasil penelitian yang dilakukan oleh Gita Nurhikma, Dina Lusiana Setyowati, dan Iwan Muhamad Ramdan dalam artikel bertajuk “Pengaruh Pemberian Metode 20-20-20 terhadap Penurunan Gejala Computer Vision Syndrome (CVS)".

Kalau dirasa sulit, kita bisa mulai dari per 30 menit. Tapi kalau mau langsung itu lebih baik. Lagipula tidak menghabiskan waktu begitu banyak kok, hanya sekitar 1 menit setiap 20 menit.

Tapi dampaknya luar biasa marisol, gak hanya mata gak lagi berbayang ketika kembali menatap layar tapi mood dan pikiran ikut segar.


4.  Konsumsi Air Putih dan Vitamin A


Konsumsi air putih adalah hal yang jarang dilakukan oleh mereka yang kerap kerja malam, melainkan kopi! Setuju? Jangan ya dek, yuk kita sama-sama menyediakan air putih di meja kerja. Biar lebih semangat boleh lah beli tumblr lucu.

Boleh juga konsumsi Vitamin A untuk menjaga kesehatan mata. Gak suka Vitamin? Bisa konsumsi sayuran atau buah-buahan yang kaya akan Vitamin A seperti pepaya, jeruk, mangga atau wortel, bayam dan brokoli.


Kesimpulan


Menjadi Ibu Berdaya Digital bukan soal produktivitas semata, tapi menemukan jati diri dan “sadar” diri akan peran sebagai ibu. Menjadi Ibu Berdaya Digital memanglah pilihan, tapi bukan tanpa resiko terutama jika kita cuek, menyepelekan dan abai terhadap kesehatan mata. Jangan sampai para Mom Ibu berdaya digital juga mengalami hal seperti yang saya alami.

Tidak hanya mengganggu aktivitas, mata perih juga mengganggu aktivitas di rumah, keluarga dan anak-anak menjadi khawatir dan ikutan cemas.

Selain mengganggu aktivitas, juga tidak nyaman dan cemas. Hal ini juga sangat mengganggu mood juga untuk bekerja.

Bekerja terus menerus selama berjam-jam tanpa istirahat tentunya akan menyebabkan gangguan Computer Visual Syndrome (CVS) yang mengakibatkan mata perih, mengalami iritasi dan mata lelah.

Jangan tunggu sampai makin parah, Jangan SePeLein! tetesin Insto Dry Eyes. Yuk jaga kesehatan mata mulai dari sekarang dan jadilah Ibu Berdaya produktif yang mawas diri.

Referensi

  • Sheppard JD, et al. “Dry Eye Disease: A Clinical Perspective.” Ophthalmology. 2017.
  • Kierstan Boyd (7 Juni 2024), Computers, Digital Devices, and Eye Strain, diakses pada 06 Mei 2025 melalui https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/computer-usage
  • Ilyas, S., 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
  • Mark I. Emas ; Jay J.Meyer ; Marco Zeppieri ; Bhupendra C.Patel, ( 29 Februari 2024), Dry Eye Syndrome, diakses pada 06 Mei 2025 melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470411/
  • OSHA., 1997, Working Safety with Video Display Terminal a Dozen Things You Should Know about Eyestrain, diakses pada 06 Mei 2025 melalui http://www.osha.gov.
  • Sezen Akkaya, Tugba Atakan, Banu Acikalin, Sibel Aksoy, Yelda Ozkurt Effects of long-term computer use on eye dryness, diakses pada 06 Mei 2025 melalui https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6371992/
  • Kimberly F. Farrand a; Moshe Fridman b; Ipek Özer Stillman (2017), Prevalence of Diagnosed Dry Eye Disease in the United States Among Adults Aged 18 Years and Older, , American Journal of Ophthalmology,, Diakses pada tanggal 06 Mei 2025 melalui ,https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0002939417302908
  • Hyojin Kim ,Youngju An ,Won JuHwang, Gender differences in dry eye disease symptoms associated with psychological health indicators among adults using mobile mental health apps, , Diakses pada 06 Mei 2025 melalui https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0278921
  • Lutfi Abdillah, Ihsan dan Muh. Said L (2014), Perbandingan Intensitas Cahaya Laptop Terhadap Jarak Pandang Dan Ukuran Berbagai Jenis Laptop, Diakses pada 06 Mei 2025 melalui https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft/article/download/15740/9471/
  • Leanne Spiegle, 10 September 2021, Approaches and Methods for Treating Dry Eye: 2021, , Review of Ophthalmology, Diakses pada 06 Mei 2025 melalui https://www.reviewofophthalmology.com/article/approaches-and-methods-for-treating-dry-eye-2021
  • Gita Nurhikma, Dina Lusiana Setyowati, dan Iwan Muhamad Ramdan, 2022, Pengaruh Pemberian Metode 20-20-20 terhadap Penurunan Gejala Computer Vision Syndrome (CVS), Diakses pada 06 Mei 2025 melalui www.journal.lppm-stikesfa.ac.id/ojs/index.php/FHJ
  • Zaina Al-Mohtaseb ; Scott Schachter;Bridgitte Shen Lee 3;Jaclyn Garlich ; William Trattler, 10 September 2021, The Relationship Between Dry Eye Disease and Digital Screen Use, Diakses pada 06 Mei 2025 melalui laman National Institute of Health https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8439964/
  • Dr. Liji Thomas, MD , 18 Juli 2023, Health Risks and Benefits of Eye Drops, Diakses pada 06 Mei 2025 melalui https://www.news-medical.net/health/Health-Risks-and-Benefits-of-Eye-Drops.aspx
  • Vatinee Y. Bunya, MD, MSCE, Koushik Tripathy, MD (AIIMS), Colleen Halfpenny, M.D., Augustine Hong, MD, Robin K Kuriakose, MD, Priya Rasipuram Chandrasekaran FRCS (Glasgow), Mary Daly, MD, 04 Januari 2025, Computer Vision Syndrome (Digital Eye Strain), Koushik Tripathy, MD (AIIMS), Diakses pada 06 Mei 2025 melalui https://eyewiki.org/Computer_Vision_Syndrome_%28Digital_Eye_Strain%29
  • Deconstructing the 20-20-20 Rule for digital eye strain, Brian Chou, OD, FAAO, 22 Februari2018, Diakses pada 06 Mei 2025 melalui FSLShttps://www.optometrytimes.com/view/deconstructing-20-20-20-rule-digital-eye-strain?_x_tr_hist=true
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksipropil_metilselulosa
  • https://felixgray.com/pages/computer-vision-syndrome?srsltid=AfmBOopmAgmD4Ti0LyL4YI6w4-4KLUrHo3dJm9rwl4q0U81-UQixwj8i&utm_source=chatgpt.com "Computer Vision Syndrome: Eye Symptoms & Cures - Felix Gray"
  • https://specialty.vision/article/understanding-prevalence-rates-of-eye-conditions-by-age-and-gender/
  • https://novonordiskpharmatech.com/bkc-learning/pharmaceutical-uses-of-benzalkonium-chloride/
  • https://www.tearfilm.org/dettnews-tfos_dews_ii_patient_summary/6814_5519/eng/
Eka FL
Blogger Teknologi | Blogger Teknologi dan Desain Bandung | Digital Illustrator & Graphic Designer | Agriculture and Landscape Architecture Bachelor Degree
الأحدث أقدم

Related Posts

إرسال تعليق